China Beri Janji untuk Taliban, Tetap Buka Kedutaan di Kabul dan Tingkatkan Bantuan Kemanusiaan

- 4 September 2021, 10:10 WIB
Bendera China. Informasinya, empat WNA China tersebut melakukan aktivitas di area tambang emas, di Cihaur, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi.  Keempatnya diamankan lantaran adanya kecurigaan warga setempat.
Bendera China. Informasinya, empat WNA China tersebut melakukan aktivitas di area tambang emas, di Cihaur, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi. Keempatnya diamankan lantaran adanya kecurigaan warga setempat. /REUTERS/Tingshu Wang

PR PANGANDARAN – Taliban menyatakan China telah memberikan janji untuk menjaga kedutaan di Kabul tetap terbuka dan 'memperkuat' hubungan.

Taliban, yang kini menjadi penguasa baru Afghanistan bekerja untuk mempersiapkan pemerintahan baru mereka di Kabul dan memenangkan pengakuan internasional.

Seorang juru bicara milisi Islam, Suhail Shaheen, mengatakan pada Jumat seorang anggota senior kantor politik Taliban di Qatar telah diberitahu oleh wakil menteri luar negeri China bahwa Beijing juga bertujuan untuk meningkatkan Bantuan Kemanusiaan.

Baca Juga: Inggris Terapkan Keamanan untuk Rencana Kematian Ratu Elizabeth II, Salah Satunya Penghentian Media Sosial

Itu terjadi ketika kelompok itu mengklaim telah mengambil kendali penuh atas Afghanistan, termasuk lembah Panjshir di mana pasukan oposisi telah bertahan.

“Dengan rahmat Allah SWT, kami mengendalikan seluruh Afghanistan. Para pembuat onar telah dikalahkan dan Panjshir sekarang berada di bawah komando kami,” kata seorang komandan Taliban kepada Reuters dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari The Guardian. Klaim tidak dapat diverifikasi secara independen.

Sementara barat sebagian besar telah mengadopsi pendekatan menunggu, melihat, dan menuntut bukti, ketika Taliban bergerak dari pemberontakan ke pemerintah, pemerintah yang lebih inklusif dan menghormati hak asasi manusia.

Baca Juga: Dewi Perssik Ingin Gabungkan Saipul Jamil, Aldi Taher, dan Angga Wijaya dalam Satu Acara: Lucu, Aku Pengen

China mengatakan pihaknya mencari hubungan "persahabatan dan kooperatif", meskipun itu, juga belum secara resmi mengakui rezim baru.

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x