Soal Tragedi 11 September, Mantan Penasihat Osama bin Laden Beberkan Fakta yang Seret Saudi

- 14 September 2021, 21:30 WIB
Soal tragedi 11 September yang jadi sejarah kelam AS kini mantan penasihat Osama bin Laden beberkan fakta yang seret Saudi.
Soal tragedi 11 September yang jadi sejarah kelam AS kini mantan penasihat Osama bin Laden beberkan fakta yang seret Saudi. /Reuters/Sean Adair/

PR PANGANDARAN - Tragedi 11 September 2001 sudah berlalu dua dekade lalu, tetapi masih menyisakan misteri bagi keluarga korban yang ditinggalkan, termasuk kehidupan sang pelaku yang dijuluki 'arsitek 9/11', Osama bin Laden.

Kini, mantan penasihat Osama bin Laden, Abu Hafs al-Mauritani mengklaim bahwa dia menikmati fasilitas maskapai yang luar biasa  dari otoritas Saudi sebelum serangan 11 September itu.

Meski Abu Hafs al-Mauritani sudah ditahan selama sembilan tahun karena terorisme, kini ia menyombongkan diri bahwa otoritas Saudi memberi fasilitas dengan diskon tiket pesawat yang digunakan untuk "bepergian untuk jihad".

Baca Juga: Intip Ikatan Cinta 15 September 2021: Aldebaran Bertemu Sofia saat di Luar Kota?

"Tahun-tahun yang saya habiskan dalam jihad tidak diragukan lagi adalah tahun-tahun terbaik dalam hidup saya," kata Abu Hafs al-Mauritani sebagai mantan pemimpin senior Al-Qaeda itu kepada dokumenter Channel 4 Bin Laden: The Road to 9/11.

"Orang-orang mungkin tidak percaya bahwa saya, Abu Hafs al-Mauritani, biasa melakukan perjalanan jihad dengan diskon 75 persen untuk penerbangan yang ditawarkan oleh otoritas Saudi," tambahnya.

Bagian misteri lainnya, setelah dua puluh tahun berlalu dari serangan 11 September yang merenggut hampir 3.000 nyawa, ternyata masih ada pertanyaan apakah Arab Saudi menyediakan dana dan bantuan untuk kekejaman itu.

Baca Juga: Link Nonton Ikatan Cinta Selasa 14 September 2021: Mendengar Kondisi Elsa, Andin Jadi Khawatir

Diketahui, 15 dari 19 teroris Al-Qaeda yang membajak empat pesawat komersial AS pada 11 September 2001, adalah warga negara Arab Saudi, sementara Osama bin Laden adalah anggota salah satu keluarga terkaya di negara itu.

Bahkan, Abu Hafs al-Mauritani terus berkoar tengah gugatan federal massal yang diajukan oleh keluarga korban, yang mengklaim bahwa pejabat senior Saudi terlibat dalam serangan itu.

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: Mirror


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x