Indonesia Siap Jadi Pusat Vaksin Global, Menkes Budi Gunadi Sadikin Akui Sudah Melobi WHO

- 16 September 2021, 11:00 WIB
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menunjukkan vaksin AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) sebagai bagian dari program vaksinasi massal untuk ulama NU di Surabaya pada 23 Maret 2021.
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menunjukkan vaksin AstraZeneca coronavirus disease (COVID-19) sebagai bagian dari program vaksinasi massal untuk ulama NU di Surabaya pada 23 Maret 2021. /Moch Asim/via REUTERS

Tetapi, menurut seorang pejabat senior WHO, kurangnya kemajuan dalam pembicaraan dengan perusahaan Amerika berarti bahwa proyek tersebut akan memakan waktu.

Menkes Budi Gunadi mengatakan, Indonesia ingin membangun keahlian di bidang vaksin mRNA, serta vaksin vektor virus seperti yang diproduksi AstraZeneca.

Baca Juga: Desy Ratnasari Tiba-tiba Bahas Hubungan dengan Irwan Mussry yang Kandas: Waktu Itu Kami...

Seorang juru bicara WHO mengatakan bahwa Indonesia adalah salah satu dari 25 negara berpenghasilan rendah dan menengah yang menyatakan minatnya untuk menjadi tuan rumah pusat vaksin tetapi menolak untuk mengatakan apakah itu adalah kandidat utama.

Menkes Budi mengatakan bahwa Indonesia berada pada posisi yang baik untuk mengekspor vaksin ke seluruh dunia, terutama karena negara berpenduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia dan dapat menjamin bahwa vaksinnya halal, atau diperbolehkan menurut Islam.

Indonesia telah bergulat dengan salah satu wabah Covid-19 paling parah di Asia, dan telah mencatat lebih dari 4,1 juta infeksi dan 139.000 kematian, meskipun pakar kesehatan masyarakat mengatakan bahwa angka sebenarnya kemungkinan beberapa kali lebih tinggi.

Baca Juga: Anak-anak yang Tidak Divaksinasi Menderita Dampak Covid-19, Ini Kata PAHO

Tingkat infeksi dan kematian di Indonesia telah menurun tajam dalam beberapa pekan terakhir tetapi, dengan hanya 25 persen dari target populasi 208 juta orang yang diinokulasi penuh terhadap Covid-19, Indonesia masih memiliki upaya vaksinasi besar-besaran ke depan, terutama karena kemungkinan harus memberikan tembakan booster ketiga.

Budi mengatakan perusahaan farmasi Indonesia sedang berdiskusi dengan produsen dan pengembang vaksin Anhui, Walvax, Sinovac, Genexine, Arcturus Therapeutics dan Novavax.

Pembicaraan berkisar dari "isi dan selesaikan" dasar hingga produksi hulu dan penelitian dan pengembangan, tambahnya.

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah