Baca Juga: Moderna Sebut Perlindungan Vaksin Covid-19 Berkurang, 'Membual' untuk Suntikan Booster?
“Kami membuka peluang yang sama juga kepada AstraZeneca. Kami juga terbuka untuk rekanan yang sudah ada Pfizer. Kami terbuka untuk siapa saja," katanya.
Bambang Heriyanto, Sekretaris Perusahaan Bio Farma, perusahaan obat milik negara terbesar di Indonesia, membenarkan bahwa pembicaraan sedang berlangsung.
Langkah pertama adalah berkolaborasi dalam transfer teknologi. Dibutuhkan dua atau tiga tahun untuk membangun fasilitas produksi yang beroperasi penuh, katanya.
Baca Juga: Dipaksa Menikah, Ayu Ting Ting Rela untuk Lunasi Utang Ayah Rozak hingga Andre Taulany Bereaksi
Budi mengatakan Indonesia akan menggunakan kepemimpinan negara-negara kelompok G20 mulai Desember untuk mempromosikan keamanan kesehatan global dan mempersiapkan pandemi berikutnya setelah virus corona, yang juga dikenal sebagai SARS-CoV-2.
"Tidak ada yang bisa menjamin bahwa SARS-CoV-3 dan 4 tidak akan datang," katanya.***
Artikel Rekomendasi