Hal ini dianggap sebagai salah satu prestasi tanda tangan Kim bahwa ia menggiring kesepakatan untuk peningkatan US$13 miliar sumber daya Bank Dunia.
Tawar-menawar itu membutuhkan dukungan dari presiden AS yang pada saat itu di jabat Donald Trump, yang menentang pinjaman lunak ke China dan dari Beijing yang setuju untuk membayar lebih banyak dari pinjaman.
Pada saat itu, Bank Dunia menyangkal dengan keras adanya pengaruh politik atas peringkat tersebut.
Baca Juga: Hubungi China Diam-diam, Jenderal Top AS Malah Dapat Dukungan Joe Biden, Ternyata Terkait Trump
Investigasi juga menemukan perubahan yang tidak tepat dalam laporan pada 2020 yang memengaruhi peringkat Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Azerbaijan.
Nadia Daar, Kepala Kantor Oxfam Internasional di Washington DC, memuji keputusan untuk membatalkan laporan tersebut dengan mengatakan indeks tersebut, mendorong pemerintah untuk mengadopsi kebijakan destruktif yang memperburuk ketidaksetaraan.***
Artikel Rekomendasi