40 Persen Perawat di RS Swasta Filipina Undur Diri, Ternyata Akibat Pandemi Covid 19

- 18 September 2021, 15:40 WIB
Ilustrasi perawat. Kabar mengejutkan datang dari dunia kesehatan Filipina, sekira 40 persen perawat di RS swasta di sana memutuskan mengundurkan diri.
Ilustrasi perawat. Kabar mengejutkan datang dari dunia kesehatan Filipina, sekira 40 persen perawat di RS swasta di sana memutuskan mengundurkan diri. /Pixabay/Yerson Retamal

PR PANGANDARAN - Perawat yang kelelahan di Filipina berjuang untuk merawat pasien karena rekan kerja tertular Covid 19 atau berhenti dari profesi yang sebelumnya memang sudah kekurangan staf bahkan sejak sebelum pandemi.

Negara ini mengalami rekor peningkatan infeksi, didorong oleh varian Delta, Depertemen Kesehatan setempat melaporkan kekurangan perawat lebih dari 100.000.

Hal itu memaksa mereka dibiarkan bekerja berjam-jam dengan gaji kecil dan kontrak jangka pendek.

Baca Juga: Kedubes Jepang di Filipina Terima Laporan Ancaman Teror di Asia Tenggara, Indonesia Termasuk?

“Mereka kelelahan,” kata Direktur Keperawatan setempat, Lourdes Banaga, di sebuah rumah sakit swasta di Manila selatan.

“Pada awal pandemi, kami memiliki hampir 200 perawat, pada September berkurang menjadi 63 orang,” kata Banaga yang juga direktur layanan keperawatan di Pusat Medis Lipa Medix di Provinsi Batangas.

Dikutip Pikiran-Rakyat-Pangandaran.com dari Channel News Asia, angka resmi menunjukkan bahwa 75.000 perawat bekerja di rumah sakit umum dan swasta Filipina, tapi masih butuh 109.000 lagi.

Baca Juga: Manila Filipina Kembali Lockdown, Presiden Rodrigo Duterte: Tindakan Ini Sebelum Hancurkan Ekonomi

“Pandemi telah memperburuk kekurangan perawat yang sudah ada sebelumnya,” kata Maristela Abenojar, Presiden Filipino Nurses United.

Situasi yang dia gambarkan sangat ironis di salah satu pengekspor pekerja kesehatan terbesar di dunia.

“Kekurangan staf yang luar biasa diakibaktkan gaji yang tidak memadai,” katanya.

Baca Juga: Asal Usul Covid-19 Ramai di Filipina Lewat Petisi Online, Minta WHO Ikut Selidiki Fort Detrick AS

Seorang perawat tingkat pemula di rumah sakit umum dapat memperoleh 33.575 peso (sekira Rp9 juta rupiah) per bulan.

Tapi Abenojar mengatakan bahwa sebagian besar perawat menggunakan kontrak jangka pendek dengan penghasilan 22.000 peso (sekira Rp6 juta rupiah) tanpa tunjangan seperti pembayaran keselamatan bahaya. Sementara itu mereka yang bekerja di sektor swasta hanya memiliki penghasilan 8.000 peso (Rp2,2 juta rupiah).

“Kami tidak bisa mendapatkan perawat tambahan, kami juga tidak bisa memaksa mereka untuk bekerja,” kata Jose Rene de Grano dari asosiasi rumah sakit swasta Filipina.

Baca Juga: Minta WHO Selidiki Fort Detrick, Petisi Online di Filipina Sebut AS Simpan Misteri Berbahaya

Presiden Filipina Rodrigo Duterte telah meminta agar bersabar saat pemerintah setempat mencoba menyiadakan dana.

“Kami tidak merasa diperhatikan,” kata Melbert Reyes dari Asosiasi Perawat Filipina.

Data resmi menunjukkan bangsal corona virus dan tingkat hunian tempat tidur ICU lebih dari 70 persen secara nasional karena kasus harian sering melebihi 20.000 kasus yang didorong oleh varian Delta yang sangat menular.

Baca Juga: Filipina Perpanjang Jam Malam Demi Perangi Lonjakan Covid-19 Varian Delta

“Banyak perawat kami sakit dan dikarantina,” kata direktur medis Melbril Alonte.

“Kami merasa lelah tetapi kami selalu ingat bahwa kami harus selalu membantu orang-orang, karena tidak ada orang lain lagi yang akan melakukannya,” ujarnya.

Perawat Trixia Bautista mengatakan bahwa dia bekerja hingga 15 jam per shift merawat sebagian besar pasien Covid 19 yang parah di rumah sakit rujukan umum di ibu kota.

Baca Juga: Medali Emas Pertama Filipina, Atlet Angkat Besi Ini Panen Hadiah Rumah hingga Penerbangan Gratis Seumur Hidup

Kadang-kadang dia merawat 30 pasien sendirian, setelah perawat lain di bangsalnya berhenti atau jatuh sakit.

Proliferasi program keperawatan menyebabkan kelebihan pasokan, dengan banyak yang tidak bisa mendapatkan posisi permanen di rumah sakit lokal yang diperlukan untuk bekerja di luar negeri dan kemudian penurunan pendaftaran perawat.

Halaman:

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x