Obat Oral Eksperimental Merck 'Molnupiravir' Bisa Kurangi Risiko Kematian akibat Covid-19

- 1 Oktober 2021, 18:15 WIB
Pil pengobatan COVID-19 eksperimental yang disebut molnupiravir sedang dikembangkan oleh Merck & Co Inc dan Ridgeback Biotherapeutics LP, terlihat dalam foto selebaran tak bertanggal yang dirilis oleh Merck & Co Inc dan diperoleh Reuters 17 Mei 2021.
Pil pengobatan COVID-19 eksperimental yang disebut molnupiravir sedang dikembangkan oleh Merck & Co Inc dan Ridgeback Biotherapeutics LP, terlihat dalam foto selebaran tak bertanggal yang dirilis oleh Merck & Co Inc dan diperoleh Reuters 17 Mei 2021. /Merck & Co Inc/Handout via REUTERS

Baca Juga: Jangan Katakan 5 Hal ini Pada Anak, Salah Satunya Jangan Mengatakan Keburukan Pasangan

Merck mengatakan data menunjukkan molnupiravir tidak mampu mendorong perubahan genetik pada sel manusia, tetapi pria yang terdaftar dalam uji cobanya harus berpantang dari hubungan heteroseksual atau setuju untuk menggunakan kontrasepsi.

Wanita usia subur tidak dapat hamil dan juga harus menggunakan alat kontrasepsi.

Merck mengatakan pihaknya mengharapkan untuk menghasilkan 10 juta program pengobatan pada akhir 2021, dengan lebih banyak dosis datang tahun depan.

Perusahaan tersebut memiliki kontrak pemerintah AS untuk memasok 1,7 juta kursus molnupiravir dengan harga $700 per kursus.

Baca Juga: Drama 'Happiness' Rilis Poster Misterius, Park Hyung Shik dan Han Hyo Joo Terlibat Krisis Tak Terduga

CEO Davis mengatakan Merck memiliki perjanjian serupa dengan pemerintah lain di seluruh dunia, dan sedang dalam pembicaraan dengan lebih banyak lagi.

Perusahaan mengatakan berencana untuk menerapkan pendekatan harga berjenjang berdasarkan kriteria pendapatan negara.

Merck juga telah setuju untuk melisensikan obat tersebut kepada beberapa pembuat obat generik yang berbasis di India, yang akan dapat memasok pengobatan tersebut ke negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Baca Juga: Namgoong Min Curigai Park Ha Sun di ‘The Veil’, Bahkan Merasa Dikhianati Gegara Ini

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x