Sepertiga responden juga mengatakan mereka tidak percaya pada pernikahan, dan persentase yang sama mengatakan mereka tidak pernah jatuh cinta.
Hasil survei ini merupakan pertanda buruk bagi China, yang tahun ini berusaha menerapkan kebijakan baru untuk meningkatkan angka kelahirannya.
Baca Juga: Ustaz Adi Hidayat Sarankan Untuk Hindari Baca Ayat Ini Saat Ingin Tahajud, Sebut Akan Mempersulit
Negara tersebut melaporkan penurunan 70% dalam tingkat perceraiannya pada kuartal pertama tahun 2021, setelah memberlakukan undang-undang "pendinginan", yang mengamanatkan bahwa pihak berwenang setempat harus menunggu satu bulan sebelum menyetujui perceraian pasangan.
Undang-undang tersebut diterapkan dalam upaya untuk meningkatkan tingkat kelahiran China yang rendah dengan mencegah perceraian impulsif.
Pada bulan Mei tahun ini, China juga meluncurkan kebijakan tiga anak, mencabut larangan sebelumnya untuk memiliki lebih dari dua anak per pasangan.
Penghapusan kebijakan dua anak adalah yang kedua kalinya dalam lima tahun di mana China dapat membuat perubahan signifikan pada pengendalian populasinya.***
Artikel Rekomendasi