PR PANGANDARAN - Dr. Anna Popova memperingatkan ancaman yang ditimbulkan oleh wabah mematikan Black Death, dia mengatakan itu sangat berisiko bagi kesehatan masyarakat karena pemanasan global.
“Kami melihat bahwa batas titik wabah Black Death, telah berubah akibat pemanasan global dan perubahan iklim dan efek antropogenik lainnya terhadap lingkungan,” kata Dr. Anna.
“Kami menyadari bahwa kasus wabah Black Death, di dunia semakin meningkat, ini adalah salah satu risiko dalam agenda hari ini,” tambahnya.
Baca Juga: Kode Redeem CODM 'Call of Duty Mobile' 13 Oktober 2021, Klaim Segera Resmi dari Garena!
Respon cepat terhadap wabah Black Death sangat penting untuk menghentikan penyebaran ke manusia.
Hingga 200 juta orang terbunuh oleh wabah yang dikenal sebagai Black Death tersebut. Pada abad ke-14 wabah itu memusnahkan 60 persen populasi Eropa pada saat itu.
Dikutip PikiranRakyat-
Baca Juga: Ikatan Cinta Hari Ini: Mama Rosa Pingsan karena Stres Dapat Teror Lagi
UNICEF telah memperingatkan pada bulan Agustus, tentang kebangkitan wabah mematikan tersebut di Afrika.
Sebulan sebelumnya ditemukan penyakit pes, yang menyebabkan pembatalan Rally Silk Way, di Mongolia.
Artikel Rekomendasi