PR PANGANDARAN - Raksasa media sosial Facebook tengah bekerja keras melabeli setiap postingan yang melanggar kebijakan perusahaan, yakni sebuah ujaran kebencian.
Langkah ini dilakukan Mark Zuckerberg sebagai bentuk tanggapan atas postingan pengguna akun Facebook yang dinilai mengarah pada rasis bahkan bisa menyebabkan kekerasan.
Namun, di tengah usaha keras Facebook menghapus setiap postingan yang mengarah pada pelanggaran dan memicu kekerasan. Kini raksasa konsumen, Unilever dan Coca-Cola serempak memboikot iklan di Facebook.
Baca Juga: Raksasa Produk Konsumen, Unilever dan Coca-Cola Boikot Facebook, Ini Alasannya!
Pada Jumat, 26 Juni 2020 lalu, Unilever menjadi perusahan terbesar pertama yang memboikot Facebook, kemudian diikuti Coca-Cola di hari yang sama.
Boikot yang dilakukan merupakan bentuk protes setelah Facebook dinilai gagal mengatasi ujaran kebencian.
Tidak hanya dua raksasa produk yang banyak digandrungi konsumen dunia, Unilever dan Coca-Cola, ternyata 12 perusahaan besar lainnya juga melakukan pemboikotan terhadap perusahaan media sosial milik Mark Zuckerberg itu.
Baca Juga: Bangkai Tikus Berserakan di Lantai yang Kotor Jadi Alasan Pabrik Mie Ini Ditutup Pemerintah
Beberapa diantaranya adalah rumah produksi Magnolia Pictures dan produsen perlengkapan outdoor The North Face.
Seperti diberitakan PikiranRakyat-Pangandaran.com sebelumnya, Unilever menyatakan akan menarik iklan dan setidaknya akan memboikot iklan di Facebook sampai akhir 2020. Penjelasan itu terdapat dalam situs resmi mereka.
Artikel Rekomendasi