Kasus ini dilaporkan ke pihak administrasi Hakim Distrik Patna, Sri Kumar Ravi. Namun, tidak dilakukan tes Covid-19 pada sang pengantin pria karena pihak keluarga telah melakukan ritual (penguburan India) pada jenazah.
Beberapa kerabat yang datang ke pernikahan tersebut dilaporkan mengalami gejala yang berhubungan dengan virus corona. Setelah dilakukan tes, sampel mereka dinyatakan positif Covid-19.
Baca Juga: Hiraukan Aturan Jaga Jarak, Unjuk Rasa Tuntut Reformasi Terjadi Desak-desakan
Ketika jumlah yang terinfeksi mencapai 15 orang, sebuah kamp khusus diselenggarakan antara 24 dan 26 Juni 2020 lalu untuk menguji tamu yang datang.
Diketahui, hampir 400 orang yang menghadiri pernikahan atau pemakaman mempelai pria itu.
Dari jumlah tersebut, 86 sampel kembali positif dan kini semuanya telah diisolasi.
Hakim distrik telah memerintahkan penyelidikan terhadap lebih dari 50 orang yang menghadiri pernikahan tersebut karena melanggar aturan pembatasan sosial.
Baca Juga: Korea Selatan Buat Percikan Api pada Kim Jong Un Lewat Selebaran Gambar Istri dengan Kata Kotor
Perdana Menteri Narendra Modi pada Selasa, 30 Juni 2020, meminta warga India untuk secara ketat mengikuti tindakan pencegahan terhadap COVID-19, termasuk memakai masker wajah dan menjaga jarak sosial.
Arahan pemerintah, berlaku untuk semua wilayah India, menyatakan bahwa pernikahan tidak dianjurkan untuk dihadiri lebih dari 50 tamu dan untuk pemakaman dibatasi hingga 20.
Artikel Rekomendasi