Ternyata Timor Leste Bekas Jajahan Portugis hingga Negara Miskin, Ini 5 Fakta Soal Desak Gabung RI

- 4 September 2020, 05:52 WIB
Pengibaran Bendera Timor Leste memperingati kemerdekaan.*/Dok. United Nations
Pengibaran Bendera Timor Leste memperingati kemerdekaan.*/Dok. United Nations /

PR PANGANDARAN - Kabar soal warga Timur Leste mendesak ingin kembali bergadung dengan Indonesia menyeruak ke publik.

Kabar itu berhembus diduga lantaran gejolak ekonomi akibat Covid-19 tengah mengguncang persatuan Timor Leste.

Sebagaimana diketahui, Timor Leste memaksa memisahkan diri dari Indonesia pada 20 Mei 2002 lalu dengan dikeluarkannya referendum yang dimotori Portugal dan Australia.

Baca Juga: BTS hingga Super Junior, Ternyata 5 Idol K-Pop Ini 'Caplok' Saham Perusahaannya hingga Rp 115 M

Berikut beberapa fakta yang perlu Anda ketahui tentang Timor Leste yang berhasil dihimpun Pikiran-rakyat.com:

1. Bekas jajahan Portugis

Timor Leste merupakan sebuah wilayah bekas jajahan Portugis.

Diketahui, Portugis pertama kali datang ke Timor Leste sekitar tahun 1520 dan menjajah wilayah tersebut.

Adapun penjajahan ini dikenal sebagai Timor Portugis.

Tidak hanya Portugis, Belanda dan Jepang juga berebut untuk menguasai wilayah Timor Leste. Perang antar negara pun terjadi dan kemudian dibuat perjanjian.

Baca Juga: Bukan Hanya Sakit Kepala, Berikut 3 Tanda Anda Mengalami Migrain Kronis

Portugis lalu memberikan bagian barat Timor Leste ke Belanda. Sementara, Jepang menguasai Timor Leste pada 1942-1945.

Setelah Jepang kalah pada Perang Dunia II, Portugis kembali menguasai Timor Lester pada 1975.

Pada 28 November 1975, Timor Leste mendeklarasikan kemerdekaan dari Portugis.

Baca Juga: Menyedihkan! Catatan Angka Perceraian di Bandung Capai 5.000 Kasus dalam Kurun Waktu 8 Bulan

Kemerdekaan wilayah Timor Leste diumumkan oleh Front Revolusi Kemerdekaan Timor Leste (FRETILIN) yang merupakan salah satu partai di Timor Leste.

Namun, pihak FRETILIN mengambil peran semi-pemerintah yang menimbulkan polemik bagi partai-partai lain yang memiliki misi masing-masing.

2. Perjuangan Lepasnya Timor Leste

Saat masih menjadi bagian dari Indonesia, negara Timor Leste adalah provinsi ke-27 dengan nama Timor Timur. 

Baca Juga: Bagikan Momen Gideon Tengker Berkunjung ke Rumahnya, Raffi-Gigi Diminta Belikan Motor Rp 430 Juta

Wacana mengenai keinginan lepasnya Timor Timur bermula dari surat Perdana Menteri Australia yang meminta agar pemerintah Indonesia memerdekakan Timor Timur. Surat itu diterima oleh Presiden Ketiga Republik Indonesia B.J Habibie pada 19 Desember 1998.

Atas berbagai pertimbangan, mulai dari seringnya Timor Timur berkonflik dengan wilayah lainnya serta protes massal yang menewaskan banyak jiwa pada tahun 1999, B.J Habibie berniat melepas provinsi tersebut. Rencananya, Habibie ingin melepaskan Timor Timur secara baik-baik lewat sidang MPR.

3. Isu ingin kembalinya Timor Leste

Setelah 21 tahun usaha Timor Leste merintis negara baru, kini negara koloni Portugis itu ramai dikabarkan hendak kembali menjadi bagian Ibu Pertiwi.

Baca Juga: Malaysia Larang WNI Masuk, Begini Respon Pemerintah Indonesia

Alasannya disebutkan karena sumber daya alam di Timor Leste ternyata tidak mencukupi untuk keperluan bertahan hidup. Sampai saat ini, Timor Leste bahkan diduga masih sangat bergantung pada impor-impor bahan pokok dari Australia dan Indonesia.

4. Masuk negara miskin versi PBB

Selain kekurangan sumber daya alam, faktor ekonomi yang lemah juga menjadi faktor pendorong kuatnya keinginan rakyat Timor Leste untuk kembali menjadi bagian Indonesia.

Menurut data dari PBB dan laporan dari United Development Programme (UNDP), Timor Leste berada di urutan 152 dari 162 negara termiskin di dunia. Kenyataan bahwa ekonomi Timor Leste tidak menunjukkan tanda-tanda perbaikan setelah merdeka dari Indonesia, membuat rakyat di sana mengharapkan adanya kesempatan kedua.

Baca Juga: Malaysia Larang WNI Masuk, Begini Respon Pemerintah Indonesia

5. Komentar politisi Partai Demokrat

Mencuatnya isu keinginan Timor Leste untuk bergabung kembali dengan Indonesia ini sempat menjadi trending di Twitter pada Selasa, 2 September 2020 kemarin. Viralnya wacana ini turut mendapat komentar dari salah satu politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean.

Ferdinand mengaku mendukung dan terbuka jika Timor Leste memang ingin bergabung dengan Indonesia. Apalagi dengan kondisi Timor Leste sekarang.

Timor Leste ini sebuah wilayah tak punya sumber daya alam memadai, tanah tak begitu subur bahkan kering. Inilah akibat dari nasionalisme sempit yang tak melihat realita akhirnya kesulitan," tulis Ferdinand dalam akun Twitter resminya  @FerdinandHaean3 pada Selasa, 2 September 2020.

Baca Juga: Aceh Berlakukan Denda Rp 500.000 Bagi Pelanggar Protokol Kesehatan Dengan Alasan ini

"Secara pribadi saya mendukung Timor Leste kembali ke Indonesia," tegasnya.***(Faridah/PR.Com)

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah