Pembunuhan Keji Pejabat Korsel Disiram Bensin, Dibakar hingga Ditembak 10 Kali, Ini Kata Kim Jong-Un

- 26 September 2020, 09:00 WIB
Tentara Korut Brutal Bakar Pejabat Korsel, Moon Jae-in Siagakan Militer untuk Serbu Pyongyang
Tentara Korut Brutal Bakar Pejabat Korsel, Moon Jae-in Siagakan Militer untuk Serbu Pyongyang /Yonhap

PR PANGANDARAN - Kim Jong-un dari Korea Utara membuat pernyataan permintaan maaf atas seseorang yang terbunuh yang diketahui adalah seorang pejabat dari Korea Selatan.

Pejabat Korea Utara minggu ini menembak dan membakar tubuh seorang pejabat Korea Selatan yang tampaknya berusaha membelot.

Dikutip dari laman SCMP pada 25 September 2020, pemimpin Korea Utara mengirim pesan ke Seoul menyebut insiden itu 'tidak terduga' dan 'tidak menguntungkan'

Baca Juga: Tembus 7.335 Kasus Pemerintah Sarankan Tak Gunakan Masker Scuba, Warga Garut: Nu Penting Mah Make We

“Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un telah meminta maaf atas pembunuhan seorang pejabat Korea Selatan yang tampaknya berusaha membelot,” kata Seoul pada hari Jumat.

Kantor kepresidenan Korea Selatan mengatakan Kim mengirimi mereka pesan yang menyampaikan permintaan maaf, menyebut insiden itu ‘tidak terduga’ dan ‘disayangkan’.

Sangat tidak biasa bagi pemimpin Korea Utara untuk meminta maaf kepada tetangganya di selatan tentang masalah apa pun.

Baca Juga: Ngaku Berat Ditinggal Suarez, Messi Ngamuk ke Barcelona: Dia Tak Pantas Ditendang Sepert Ini!

“Kamerad Kim Jong-un, ketua Komisi Urusan Negara, merasa sangat menyesal telah memberikan kekecewaan besar kepada Presiden Moon Jae-in, dan warga Korea Selatan karena kejadian yang tidak terduga dan disayangkan terjadi pada saat Korea Selatan bergulat dengan pandemi virus corona,” kata Penasihat Moon Suh Hoon mengutip pesan itu.

Dalam surat itu, Pyongyang juga mengakui telah menembakkan sekitar 10 tembakan ke pria itu, yang telah secara ilegal memasuki perairan Korea Utara dan menolak untuk mengidentifikasi dirinya dengan benar.

Pada hari Kamis, Korea Selatan menuduh Korea Utara menembak mati salah satu pegawai negaranya yang kemungkinan mencoba untuk membelot dan membakar tubuhnya, setelah ditemukan sebuah benda mengambang di perairan Korea Utara awal pekan ini.

Baca Juga: Video Ajak Warganet 'Jangan Berdoa Pandemi Cepat Berakhir' Diserang Netizen: Kamu Egois dan Jahat!

Pejabat berusia 47 tahun, yang berafiliasi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan, menghilang pada hari Senin saat bertugas di kapal inspeksi di perairan lepas pulau perbatasan barat Yeonpyeong.

Menurut Kementerian Pertahanan, ketika rekan-rekannya mencarinya setelah dia menghilang, mereka hanya menemukan sepatunya tertinggal di buritan kapal. Pencarian selama berhari-hari yang melibatkan pesawat dan kapal tidak berhasil.

Ketika dia memasuki perairan Korea Utara, para pejabat yang mengenakan masker gas di atas kapal menanyainya mengapa dia berada di sana pada Selasa sore.

Baca Juga: Gratis Mulai Besok! Jalan Tol Senilai Rp 12,18 T Akses Pekanbaru-Dumai Sudah Bisa Beroperasi

Kemudian pada hari itu, sebuah kapal angkatan laut Korea Utara datang dan menembaknya, kata Kementerian Pertahanan Korea Selatan.

Pelaut dari kapal yang mengenakan masker gas dan pakaian pelindung menuangkan bensin ke tubuhnya dan membakarnya, kata Kementerian Pertahanan, mengutip intelijen yang dikumpulkan oleh peralatan pengintai dan aset lainnya.

Laporan media Korea Selatan mengatakan bahwa pejabat yang terbunuh adalah ayah dari dua anak yang baru saja bercerai dan mengalami masalah keuangan.

Baca Juga: KABAR BAIK! ASUS Fokus Garap Ponsel Khusus Gaming dengan Harga Terjangkau, Simak Ulasannya

Jenderal Robert Abrams, komandan pasukan AS di Korea Selatan, mengatakan bulan lalu bahwa Korea Utara telah menempatkan pasukan khusus di sepanjang perbatasannya dengan China untuk mencegah penyelundupan dan mereka memiliki ‘perintah tembak untuk membunuh’ yang bertujuan untuk mencegah virus corona memasuki negara itu.

Perwira Militer Senior Ahn Young Ho mengatakan kepada wartawan pada hari Kamis bahwa Seoul dengan keras mengutuk ‘tindakan kejam’ Korea Utara dan mendesaknya untuk menghukum mereka agar bertanggung jawab.

Pejabat tinggi kepresidenan Suh Choo-suk mengatakan dalam konferensi pers terpisah bahwa Korea Utara harus meminta maaf atas ‘tindakannya terhadap kemanusiaan’, mengungkapkan rincian lengkap kasus tersebut dan mengambil langkah-langkah untuk mencegah insiden serupa.

Baca Juga: Cek Fakta: PSBB Jakarta Jilid II Siasat Keji Gulingkan Kepemimpinan Jokowi? Tinjau Penjelasannya

"Untuk alasan apapun, Korea Utara tidak bisa membenarkan tentaranya menembak mati warga kami dan merusak tubuhnya, meskipun dia tidak bersenjata dan tidak ada niat untuk melawan," kata Suh.

Presiden Moon Jae-in menyebut insiden itu mengejutkan, tak tertahankan, dan sangat disesalkan. Ia memerintahkan militer untuk memperkuat kesiapannya.***

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: SCMP


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x