9 Anggota Keluarga Tewas Gegara Makan Mie Buatan Sendiri, Waspada Begini Kata Tim Keamanan Pangan

- 21 Oktober 2020, 18:55 WIB
ILUSTRASI Mie Instan: Hindari Makan Mie Instan Terlalu Sering, Dapat Sebabkan Keguguran bagi Ibu Hamil
ILUSTRASI Mie Instan: Hindari Makan Mie Instan Terlalu Sering, Dapat Sebabkan Keguguran bagi Ibu Hamil //Pixabay/ Soochun/.*/Pixabay/ Soochun

PR PANGANDARAN - Tujuh orang dewasa meninggal setelah makan Suantangzi, makanan Tiongkok yang populer, dengan mie yang telah terkontaminasi asam bongkrek.

Dua orang lainnya dari keluarga yang sama meninggal kemudian. Sembilan orang dari keluarga yang sama meninggal setelah makan mie yang tersisa di freezer ini.

Mie yang disimpan di freezer selama lebih dari setahun mengandung tepung jagung yang difermentasi hingga meracuni 9 anggota keluarga dengan asam bongkrek.

Baca Juga: Ternyata BLT UMKM Dianggarkan sampai 2021, Berikut Daftar Pengusul Lengkap dengan Persyaratannya

Tujuh orang dewasa, dari kota Jixi di provinsi timur laut Tiongkok Heilongjiang, meninggal pada 10 Oktober 2020 setelah makan hidangan yang disebut Suantangzi, makanan khas Tiongkok, lima hari sebelumnya.

Menurut laporan Daily Star anggota keluarga terakhir yang masih hidup yang makan sup itu, seorang wanita bernama Li, dia meninggal pada hari Senin.

Beruntung, tiga anak yang disuguhi bihun jagung di acara keluarga tersebut menolak menyantapnya karena tidak menyukai rasanya.

Baca Juga: Sindir Pedas Amien Rais Soal Jabatan Ketua MPR, Mahfud MD: Hebat, Apa Bisa Dia Mengubah Indonesia?

Pihak berwenang setempat mengatakan mie tersebut, terbuat dari tepung jagung yang difermentasi, meracuni keluarga dengan asam bongrekik

Dilansir dari Mirror Gao Fei, direktur keamanan pangan di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Heilongjiang, mengatakan kepada China News Service bahwa keracunan asam bongkrek seringkali berakibat fatal.

Gejala keracunan bongkrek biasanya dimulai dalam beberapa jam setelah makan makanan terkontaminasi, termasuk sakit perut, berkeringat, kelemahan genera, dan akhirnya koma. Kematian bisa terjadi dalam 24 jam.

Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Garam akan Berubah Jadi Racun saat Dimasak Bersama Makanan? Ini Kebenarannya

"Ini bisa menyebabkan kerusakan serius pada banyak organ manusia termasuk hati, ginjal, jantung dan otak," kata Gao.

"Saat ini, tidak ada obat penawar khusus. Setelah diracuni, tingkat kematian bisa berkisar dari 40% hingga 100%,” sambungnya.

Mr Gao mengatakan asam bisa bertahan pada suhu tinggi. Asam jawa adalah racun mematikan yang dihasilkan dari buah kelapa yang difermentasi.

Baca Juga: Bikin ARMY Jatuh Hati, Ini 7 Sikap Jimin ke Member BTS, Bersandar di Bahu Jin hingga Belai Rambut V

Hidangan tradisional Indonesia tempe bongkrèk telah dilarang karena dikaitkan dengan begitu banyak kematian.

Antara 1951 dan 1975, rata-rata 288 kasus keracunan dan 34 kematian akibat asam jawa dilaporkan di Indonesia setiap tahun.

Kacang Djenkol, makanan lezat Indonesia lainnya, juga menjadi penyebab banyak kematian.

Baca Juga: Achmad Yurianto: Sekalipun Vaksin Sudah Diberikan, Kemungkinan Terpapar Covid-19 Masih Bisa Terjadi

Kontaminasi asam bongkrek pada bir yang diproduksi secara lokal juga menjadi penyebab 75 kematian dan lebih dari 200 rawat inap setelah pemakaman di Mozambik.***

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Mirror


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah