Bangkok Kian Memanas, Thailand Sambut Puluhan Wisatawan dengan Unjuk Rasa

- 22 Oktober 2020, 20:31 WIB
Ilustrasi unjuk rasa anti-pemerintah warga Thailand.
Ilustrasi unjuk rasa anti-pemerintah warga Thailand. /Bangkok Post

PR PANGANDARAN – Semejak berbagai penerbangan komersial ditiadakan dari dan ke Bandara Internasional Suvarnabhumi, Bangkok, sebagai upaya memerangi pandemi Covid-19, Thailand kembali membuka jalur penerbangan komersial.

Informasi itu dibuktikan dengan adanya kunjungan sekelompok wisatawan asal negeri Tirai Bambu, Tiongkok. 

Setidaknya 39 wisatawan dari Shanghai-China tiba di Bangkok pada Selasa, 21 Oktober 2020 malam. Menurut pernyataan yang diberikan oleh Wakil Direktur Suvarnabhumi, Kittipong Kittikachorn para pengunjung tampaknya tidak terpengaruh atas kian panasnya unjuk rasa yang terjadi di Ibukota Bangkok.

 Baca Juga: Cristiano Ronaldo Ucapkan ‘Insya Allah’ saat Beri Dukungan untuk Khabib Nurmagomedov: Pasti Menang!

Ditambah, kedatangan para wisatawan asal Tiongkok bertepatan dengan gerakan pengunjuk rasa anti-pemerintahan yang terus menentang larangan pertemuan besar, setelah pihak berwenang Thailand memberikan pengumuman atas situasi darurat di Bangkok.

Demonstrasi yang dipimpin langsung oleh mahasiswa tersebut telah menduduki persimpangan-persimpangan pada jalan utama di Bangkok, selama berjam-jam sampai akhirnya membubarkan diri secara damai.

Namun pada satu pekan yang lalu, pihak kepolisian Bangkok sempat membubarkan pengunjuk rasa dengan menggunakan Meriam air.

 Baca Juga: Peringati Hari Santri Nasional, Wapres Ma'ruf Amin Sampaikan 3 Pesan untuk Pesantren di Indonesia

Namun kerusuhan yang sedang terjadi itu tidak menyurutkan para wisatawan untuk mengunjungi Thailand, kata Gubernur Otoritas Pariwisata Thailand Yuthasak Supasorn kepada Reuters.

“Sejauh ini tidak ada pembatalan atau pertanyaan tentang itu dan orang-orang mengikuti beritanya”, katanya.

Negara yang bergantung terhadap Pariwisata tersebut hanya mencatatkan sebanyak 6,7 juta wisatawan asing pada tahun ini (kata pemerintah), kurang seperlima jika dibandingkan rekor 39,8 juta wisatawan asing di tahun sebelumnya.

 Baca Juga: Kerap 'Jatuhkan' Tiongkok soal Covid-19, Donald Trump Ternyata Diam-diam Jalin Kerja Sama untuk Ini

Sebelumnya, pemerintah Thailand sempat melarang penerbangan komersial pada bulan April 2020 lalu dalam rangka mencegah penyebaran Covid-19 dan sebagian besar kasus baru di Thailand disebabkan oleh warga Thailand yang kembali dari luar negeri. Negara tersebut telah melaporkan kasus sebanyak total 3.700 terinfeksi.

Pendatang baru dengan visa kunjungan selama 90 hari harus dikarantina selama tiga minggu kedepan dengan rincian dua minggu dikarantina dalam kamar hotel dan seminggu di halaman hotel hingga sampai dapat menunjukkan hasil tes negatif sebanyak tiga kali sebelum mereka bergerak bebas di Thailand.

Baca Juga: ShopeePay Perkuat Keamanan Akun Pengguna dengan Rekognisi Wajah dan Sidik Jari

“Setelah lulus, mereka akan dapat pindah ke tujuan lain (di Thailand), kata Menteri Pariwisata Phiphat Ratchakiprakarn di Televisi Thai PBS.***

 

Dijadwalkan pada gelombang kedua di tanggal 26 Oktober 2020, sebanyak 147 wisatawan asal Guangzhou-China akan berwisata di Thailand dan lebih banyak lagi tiga bulan kedepan.

 

“Musim dingin akan datang sehingga lebih banyak turis mancanegara dari negara-negara Eropa, Amerika Serikat dan Jepang yang ingin datang mengunjungi kamu sekitar waktu ini,” pungkas Phiphat.***

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah