PR PANGANDARAN - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo, dalam pertemuannya dengan Gerakan Pemuda Ansor di Jakarta, Kamis, menyinggung soal sikap Tiongkok pada Muslim Uighur di Xinjiang.
Pompeo mengatakan jika sikap Tiongkok merupakan sebuah ancaman bagi umat beragama.
"Ancaman terbesar bagi masa depan kebebasan beragama adalah perang Partai Komunis China terhadap orang-orang dari umat manapun, Muslim, Buddha, Kristen, juga praktisi Falun Gong," kata Pompeo dalam acara yang dipandu oleh Yahya Cholil Staquf, tokoh Nahdlatul Ulama (NU)--organisasi Islam dan induk GP Ansor, dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Antara.
Baca Juga: Megawati Pertanyakan Sumbangsih Milenial, PKS: Yang Salah Kita yang Sudah Senior, Mereka Aset Negeri
Pernyataan Pompeo kali ini bukan yang pertama, mengingat isu Muslim Uighur di Xinjiang menjadi salah satu poin dalam konflik kedua negara, yang belakangan memanas dengan sejumlah isu lain.
Atas tuduhan-tuduhan yang dilancarkan itu, Tiongkok menyatakan AS tidak berhak turut campur dalam urusan internal Tiongkok.
Tiongkok juga selalu berkilah bahwa kamp yang dibangun di Xinjiang bukan merupakan kamp penahanan namun kamp pelatihan untuk mencegah terorisme dan pengentasan kemiskinan.
Baca Juga: Najwa Shihab Beberkan Kronologi Pembakaran Halte TransJakarta, Foto Pelaku Sempat Viral di Medsos
"Namun Anda dan kita semua tahu bahwa tidak ada pembenaran atas pemberantasan terorisme dengan membuat Muslim Uighur memakan daging babi pada bulan Ramadhan, atau menghancurkan sebuah pemakaman Muslim.
Artikel Rekomendasi