Tuding Media AS Bersekutu dengan Biden Gegara Terburu-buru Tayangkan Kemenangan, Trump: Kami Tuntut!

- 8 November 2020, 06:09 WIB
Kandidat Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Joe Biden
Kandidat Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Joe Biden /Kartika Mahayadnya/Bandungraya.Pikiran-Rakyat.com/

PR PANGANDARAN – Trump mengatakan pemilihan Presiden masih jauh dari selesai dan menuduh sekutu media Biden menyembunyikan kebenaran.

Joe Biden yang berasal dari Partai Demokrat telah dinyatakan sebagai pemenang pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) oleh beberapa media nasional utama, mengalahkan petahana Donald Trump.

Merespons hal ini, Trump menuduh Biden terlalu terburu-buru untuk mengklaim kemenangan, padahal dirinya juga telah berulang kali mengklaim adanya kecurangan dalam pemilu tanpa memberikan bukti.

Baca Juga: Lisa BLACKPINK Pilih Gong Yoo sebagai Tipe Idealnya, Gong Yoo Ungkapkan Terimakasih dan Bersyukur

Selain itu, selama kampanye Trump telah berjanji untuk menentang hasil di beberapa negara bagian yang sangat diperebutkan.

Berikut pernyataan Trump secara lengkap setelah Biden dinyatakan sebagai pemenang.

“Kita semua tahu mengapa Joe Biden terburu-buru untuk mengklaim menjadi pemenang dan mengapa sekutu medianya berusaha keras untuk membantunya, mereka tidak ingin kebenaran terungkap. Fakta sederhananya adalah pemilihan ini masih jauh dari selesai. Joe Biden belum dijamin sebagai pemenang di negara bagian mana pun, apalagi negara bagian yang sangat diperebutkan yang menuju penghitungan ulang, atau negara bagian di mana kampanye kami memiliki tantangan hukum yang valid yang dapat menentukan pemenang akhir. Di Pennsylvania misalnya, pengamat hukum kami tidak diizinkan mengakses dan menonton proses penghitungan. Suara menentukan siapa presiden, bukan media berita.

Baca Juga: Peforma MU Kian Memburuk, Solskjaer Menolak untuk Lengser dari Posisi Pelatih

“Mulai Senin, kami akan mulai menuntut kasus ini di pengadilan untuk memastikan undang-undang pemilu ditegakkan sepenuhnya dan pemenang yang sah ditetapkan. Rakyat Amerika berhak atas pemilihan yang jujur, itu berarti menghitung semua surat suara legal, dan tidak menghitung surat suara ilegal. Ini adalah satu-satunya cara untuk memastikan publik memiliki kepercayaan penuh pada pemilihan kita. Sangat mengejutkan bahwa Biden menolak untuk menyetujui prinsip dasar ini dan menginginkan surat suara dihitung bahkan jika itu palsu, dibuat-buat, atau diberikan oleh pemilih yang tidak memenuhi syarat atau sudah meninggal. Hanya pihak yang melakukan kesalahan yang akan mengeluarkan pengamat dari ruang penghitungan dan lalu bertarung di pengadilan untuk memblokir akses mereka.

Jadi apa yang disembunyikan Biden? Saya tidak akan berhenti sampai rakyat Amerika mendapatkan penghitungan suara yang jujur, yang layak mereka terima atas tuntutan Demokrasi,” ucap Trump yang dikutip oleh PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Aljazeera.***

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah