Network
PR PANGANDARAN – Selama masa kampanye, Donald Trump pernah mengatakan dirinya kemungkinan akan meninggalkan Amerika Serikat (AS) jika kalah dari lawannya Joe Biden.
“Bisakah anda membayangkan jika saya kalah? Saya tidak akan merasa baik-baik saja. Mungkin saya harus meninggalkan negara ini, saya tidak tahu,” ujarnya saat berkampanye di Georgia yang dikutip oleh PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Independent.
Meskipun Biden dinyatakan sebagai pemenang karena mampu melampaui batas suara elektoral untuk mendapat kursi kepresidenan tapi belum dinyatakan secara resmi.
Baca Juga: Sempat Heboh Gegara Sulit Diakses, YouTube dan Google Play Kini Kembali: Terima Kasih Sudah Sabar
Namun, jika Trump benar-benar kalah dan menepati janjinya untuk meninggalkan AS, dikutip dari Independent beberapa negara ini akan menjadi tujuannya yaitu:
Skotlandia
Di Skotlandia Trump diketahui memiliki setidaknya dua resort golf yaitu Trump International Golf Links Aberdeen dan Trump Turnberry yang telah menerima sekitar £250.000 atau Rp4,6 miliar selama empat tahun terakhir.
Ibu Trump, Mary Trump juga berasal dari Skotlandia dan menghadapi penentangan untuk membangun Trump International Golf Links di garis pantai Aberdeenshire hingga akhirnya disetujui pada 2008.
Baca Juga: Balas Dendam Politikus PDIP ke HRS Usai Pulang: Polisi Tindak! Saya Difitnah Komunis dan Musuh Islam
Kanada
Meskipun Trump dan perdana menteri Kanada Justin Trudeau memiliki hubungan yang buruk tapi Kanada mungkin bukan pilihan yang buruk untuk menjadi tempat tinggal Trump.
Kanada disebut sebagai salah satu negara terbaik, hal ini karena negara tersebut dikenal dengan keramahannya dan terbuka menerima para migran.
Selain itu, pendidikan dan pekerjaan juga akan terjamin di sana.
Baca Juga: Ternyata Ini yang Dialami Suga, Jimin BTS Bocorkan Kronologi Kecelakaan dan Bongkar Kondisi Terkini
Rusia
Hubungan persahabatan Trump dengan presiden Rusia Vladimir Putin sudah bukan rahasia lagi bahkan badan-badan intelijen AS telah menyimpulkan bahwa Rusia ikut terlibat dalam pemilihan presiden Trump pada 2016.
Sehingga dengan Trump pindah ke Rusia dapat menghabiskan waktu lebih banyak dengan pemimpin yang sejak 2007 dia kagumi saat Putin menjadi ‘Man of the Year’ menurut majalah Time.
Tiongkok
Meskipun hubungan AS dan Tiongkok kerap memanas karena persaingan bahkan Trump menggambarkan Tiongkok sebagai musuh tapi Trump telah memuji kecerdasan pemimpin Tiongkok Xi Jinping dalam beberapa kesempatan.
Baca Juga: Biden Janji Setop Danai Perang Arab Saudi di Yaman, Pengamat: Dia Menentang Demokrat, karena..
Selain itu, perusahaan Trump sudah memiliki rekening bank di Tiongkok dan dilaporkan membayar pajak lebih besar di sana dibandingkan di Amerika atas penghasilannya sebagai presiden AS.
Korea Utara
Hubungan antara Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un sempat memanas selama empat tahun terakhir tapi sekarang berubah dari musuh menjadi teman.
Permusuhan tersebut dimulai dengan penghinaan serta ancaman dan semuanya mereda pada 2018.
Baca Juga: Bongkar Kondisi Terkini Suga BTS Pasca Operasi, Jimin Sedih: Dia Merindukan Kalian, ARMY!
Bahkan Kim dan Trump mengadakan pertemuan beberapa kali dan tahun lalu fokus mengenai pembahasan denuklirisasi, tapi diskusi terhenti karena AS menolak untuk mencabut sanksi sampai Korea Utara sepenuhnya meninggalkan program nuklirnya.
Namun, tahun ini pemimpin Korea Utara menerima ucapan selamat ulang tahun dari Trump yang dianggap sebagai upaya untuk memperbaiki lagi hubungan keduanya.***
Artikel Rekomendasi