PR PANGANDARAN - Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) mengatakan pertempuran antara pasukan pemerintah Ethiopia dan para pemimpin pemberontak utara lepas kendali.
Konflik 10 hari di wilayah Tigray telah menewaskan ratusan orang.
Hal ini membuat pengungsi membanjiri Sudan. Dampak lain yang ditimbulkan berupa kekhawatiran bahwa konflik ini akan memaksa Ethiopia untuk mengalihkan pasukan dari Afrika yang menentang pejuang al-Qaeda di Somalia.
Baca Juga: Akan Dimintai Keterangan, Kepolisian Siap Panggil Gisel sebagai Saksi Kasus Video Syur Mirip Dirinya
Hal ini juga mencoreng reputasi Perdana Menteri Abiy Ahmed yang memenangkan Hadiah Nobel Perdamaian untuk pakta perdamaian 2018.
Ia mendapatkan Eritrea dan telah memenangkan pujian karena membuka ekonomi Ethiopia dan melonggarkan sistem politik yang represif.
"Ada risiko situasi ini akan benar-benar di luar kendali yang menyebabkan banyak korban jiwa dan kehancuran, serta perpindahan massal di dalam Ethiopia sendiri dan lintas perbatasan," kata kepala hak asasi PBB Michelle Bachelet melalui seorang juru bicara.
Baca Juga: Update Covid-19 di Wisma Atlet, Pasien Sembuh Kini Sentuh Angka 23.049 Orang
Pembantaian warga sipil yang dilaporkan oleh Amnesty International dikonfirmasi dilakukan oleh salah satu pihak dalam konflik dan menimbulkan kejahatan perang.
Artikel Rekomendasi