Hal ini terjadi sebagai akibat atas gencatan senjata di wilayah sengketa Nagorno-Karabakh setelah enam minggu pertempuran sengit.
Baca Juga: #IndonesiaTerserah yang Punya Kuasa Digaungkan dr.Tirta: Jrx Dipenjara, Nikah Dikasih 20 Ribu Masker
Sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Aljazeera mengatakan mantan ketua fraksi parlemen Partai Republik Vahram Baghdasaryan dan sukarelawan perang Ashot Minasyan ditahan.
"Para tersangka berencana untuk secara ilegal merebut kekuasaan dengan membunuh perdana menteri dan sudah ada calon potensial yang sedang dibahas untuk menggantikannya," ungkap NSS yang dikutip Aljazeera.
Lebih lanjut Pashinyan mengatakan bahwa dia tidak punya pilihan selain menandatangani kesepakatan yang ditengahi Rusia.
Baca Juga: Kerap Langgar Prokes, Kegiatan Habib Rizieq Shihab di Indonesia Selalu Jadi Sorotan: Sangat Fatal!
Hal ini bertujuan untuk mencegah kerugian teritorial lebih lanjut. Dia mengatakan dia mengambil tanggung jawab pribadi atas kemunduran, tetapi menolak seruan untuk mengundurkan diri.
Gencatan senjata menghentikan aksi militer di sekitar Nagorno-Karabakh, daerah yang diakui secara internasional sebagai bagian dari Azerbaijan tetapi dihuni oleh etnis Armenia.
Pada hari Sabtu, penduduk desa etnis Armenia di Nagorno-Karabakh membakar rumah mereka sebelum melarikan diri ke Armenia.
Baca Juga: 5 Zodiak Tukang Selingkuh, Alasan Scorpio Gegara Ingin Balas Dendam, Gemini Ngaku Tobat Tapi Bohong
Artikel Rekomendasi