Bom Bunuh Diri Meledak di Pintu Masuk Afghanistan, ISIS Dicurigai Jadi Dalang Puluhan Orang Tewas

- 15 November 2020, 10:27 WIB
Ilustrasi Bom
Ilustrasi Bom /Pixabay

Pertemuan ini bertujuan untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung selama beberapa dekade di Afghanistan.

Namun, kedua belah pihak hanya membuat sedikit kemajuan.

Kepala negosiasi perdamaian pemerintah, Abdullah Abdullah mengatakan kurangnya kemajuan dalam negosiasi dan mengutuk kekerasan Taliban.

Baca Juga: Mengaku Tidak Suka Dibandingkan, Raisa: Jadi Musisi Wanita Itu Lebih Sulit, Berat di Mental

"Pembicaraan itu tidak berdampak pada pengurangan kekerasan dan memperbaiki situasi keamanan, lalu ke mana mereka akan membawa kami," ungkap Abdullah sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Aljazeera.

Sementara utusan perdamaian Washington untuk Afghanistan, Zalmay Khalilzad mendesak kesepakatan gencatan senjata.

Hal ini ditolak Taliban. Kelompok ini mengatakan gencatan senjata permanen akan menjadi bagian dari negosiasi.

Baca Juga: Rombak Jabatan Covid-19 ala Jokowi: Sri Mulyani Dilengserkan Erick Tohir dan Rebut Jabatan Terawan

Pembicaraan itu merupakan bagian dari kesepakatan yang dinegosiasikan antara Amerika Serikat dan Taliban untuk mengizinkan pasukan AS dan NATO menarik diri dari Afghanistan.***

Halaman:

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah