PR PANGANDARAN - Pernyataan bahwa warga Amerika Serikat harus bertobat karena menyembah kulit putih sempat diutarakan calon Senat Georgia Rev Raphael Warnock pada pidatonya di tahun 2016.
Imbauan Raphael tercetus saat Donald Trump terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat usai mengalahkan Hillary Clinton.
Diberitakan New York Post, pidato itu disampaikan pada Oktober 2016 di Universitas Emory. Namun kini pidato itu digunakan kembali untuk menyerang agenda pemilihan Senat Khusus antara Warnock dan Senator Kelly Loeffler.
Baca Juga: Jangan Celupkan Jari ke Tinta! Intip 16 Aturan Baru Pilkada 2020 di Masa Pandemi untuk Pencoblos
Sehingga kata-kata itu menggema lagi di AS.
Sebelumnya, dalam pidato berjudul “How Towers Tumble” Warnock membahas Kejadian 11:4, di mana manusia ingin membangun menara yang mencapai surga karena takut tersebar di seluruh Bumi.
“Seseorang berbohong dan mengatakan kepada mereka bahwa keseragaman, kesamaan, homogenitas, adalah kunci kelangsungan hidup mereka. Seseorang berbohong dan mengatakan kepada mereka bahwa keragaman adalah ancaman bagi identitas mereka,” kata Warnock.
Baca Juga: Tingkatkan Kesejahteraan, KKP Bersinergi Membuat Peta Okupasi Sektor Kelautan dan Perikanan
Lebih lanjut, Warnock juga mengatakan bahwa Tuhan menciptakan semua manusia sama. Tuhan juga yang menentukan warna kulit setiap manusia.
Sementara itu, usai video itu viral kembali, Senator Warnock dihubungi tim newsweek untuk memberikan klarifikasi. Namun ia enggan dimintai keterangan.
Artikel Rekomendasi