PR PANGANDARAN – Australia mengatakan pasukan khususnya dicurigai bertanggung jawab atas 39 pembunuhan di Afghanistan, karena pihaknya merilis laporan mengenai dugaan kejahatan perang yang dilakukan di negara Asia Selatan itu.
Perdana Menteri Scott Morrison pekan lalu memperingatkan laporan itu akan berisi berita yang berat bagi warga Australia".
Rilis laporan itu datang setelah Morrison berbicara dengan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani.
Baca Juga: Dulu Pramugari Kini Penjual Sate Taichan, Video TikTok Inspiratif ala Martha 'Lawan Covid-19' Viral
"Perdana Menteri Australia mengungkapkan kesedihannya yang terdalam atas kesalahan yang dilakukan oleh beberapa pasukan Australia di Afghanistan," tulis kantor Ghani di Twitter.
Nicola Gage dari Al Jazeera, melaporkan dari Canberra, mengatakan bahwa sementara kasus kriminal bisa memakan waktu bertahun-tahun, Angkatan Pertahanan Australia diharapkan untuk membentuk dana dalam memberikan kompensasi kepada keluarga para korban.
Penjaga kehormatan di Markas Besar Pertahanan sebelum dikeluarkannya penyelidikan atas dugaan kejahatan perang yang dilakukan oleh tentara Australia di Afghanistan.
Baca Juga: Menyerah karena Doa-doa Tidak Terkabul? Ternyata Ada 3 Cara Allah Swt Mewujudkan Keinginan Manusia
Militer Australia dikerahkan bersama pasukan dari Amerika Serikat dan sekutu lainnya di Afghanistan setelah serangan 11 September 2001.
Pada tahun-tahun berikutnya, serangkaian laporan yang mengerikan muncul tentang perilaku unit pasukan khusus elitnya .
Artikel Rekomendasi