Dampak Pembatasan Pandemi Covid-19, Kini Nitrogen Dioksida Global Turun hingga 50 persen

- 20 November 2020, 07:20 WIB
Ilustrasi kondisi Tingkat Polusi Udara di Tiongkok Sebelum dan sesudah wabah virus corona
Ilustrasi kondisi Tingkat Polusi Udara di Tiongkok Sebelum dan sesudah wabah virus corona /Sky News

PR PANGANDARAN - Perubahan parah terlihat di Bumi saat pandemi Covid-19 membuat manusia terkunci di dalam rumah mereka. Yang baru diamati memetakan tingkat nitrogen dioksida (NO2) di seluruh dunia selama waktu tersebut dan ternyata, konsentrasi polutan udara turun secara signifikan.

Pengamatan telah direkam oleh para peneliti di NASA Center for Climate Simulation menggunakan simulasi model dan analisis pembelajaran mesin.

Para peneliti menemukan bahwa pembatasan pandemi Covid-19, yang berlaku sejak Februari, telah menghasilkan penurunan konsentrasi nitrogen dioksida (NO2) global sebanyak 20 persen.

Baca Juga: Kaget Lihat Kerumunan, Video Ustaz Das'ad Latif Batal Ceramah dan Bubarkan Jemaah Mendadak Viral

Dikutip oleh PikiranRakyat-Pangandaran.com dari India Times nitrogen dioksida adalah salah satu polutan udara utama dan terutama dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar fosil yang digunakan oleh industri dan transportasi. Oleh karena itu, penting untuk memetakan tingkat perubahan yang diakibatkan semata-mata oleh pembatasan aktivitas manusia.

Untuk ini, para ilmuwan di NASA membandingkan konsentrasi nitrogen dioksida yang tercatat selama pandemi dengan model simulasi untuk tahun di mana pandemi tidak pernah benar-benar terjadi. Dalam model yang terakhir, aktivitas manusia dibayangkan dilakukan seperti biasa dan konsentrasi NO2 global disimulasikan.

Oleh karena itu, perbedaan tersebut dapat digunakan untuk memetakan efek yang tepat dari pengurangan aktivitas manusia selama pandemi terhadap tingkat polusi udara di seluruh dunia.

Baca Juga: CPNS 2019 akan Jadi yang Terakhir, Kemenpan RB Tak akan Angkat ASN Baru hingga 3 Tahun ke Depan

"Kami semua tahu bahwa penguncian akan berdampak pada kualitas udara," kata penulis utama studi Christoph Keller dari Asosiasi Penelitian Luar Angkasa Universitas (USRA) di Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA di AS.

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: India Times


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x