PR PANGANDARAN –William Jennings Bryan dari Partai Demokrat memulai tradisi Amerika Serikat sejak 1896.
Kala itu William McKinley dari Partai Republik diindikasikan sebagai pemenang dan akan segera dinobatkan.
Dengan menggunakan telegram, William Jennings Bryan mengakui kemenangan lawan politiknya McKinley. Kala itu ia memberikan ucapan selamat atas kemenangan kandidat lawannya pada 5 November 1896 di Lincoln.
Baca Juga: Usai Tewaskan 1.000 Orang dan Teken Kesepakatan Damai, Azerbaijan Kini Masuki Nagorno-Karabakh
Pesan itu menjadi tradisi bertahan bagi kandidat Presiden Amerika Serikat yang kalah agar mengakui pemenangnya.
Tradisi ini telah bertahan hingga 120 tahun. Namun semua runtuh ketika Donald Trump menolak mengakui kemenangan Joe Biden sebagai Presiden terpilih.
Dalam sebuah memoir milik Bryan yang berjudul “Sebuah Kisah Kampanye tahun 1896”, ia mengatakan bahwa sebagai sesama kandidat Presiden, mereka tidaklah saling berkelahi.
Baca Juga: Jangan Sering Upload Foto Selfie! Bahaya Deepfake Mengincar Terutama Kejahatan Pornografi, Apa Itu?
“Kami tidak berkelahi satu sama lain, tetapi berdiri sebagai perwakilan dari ide-ide politik yang berbeda. Di mana rakyat harus memilih,” tulis Bryan.
Bryan juga mengatakan bahwa pembahasan terkait prinsip jauh lebih penting daripada membahas mengenai perdebatan individu.
Artikel Rekomendasi