Network
PR PANGANDARAN – Simon Lee seorang pria berusia 52 tahun asal Hong Kong yang memilih menjadi tunawisma dan meninggalkan semua kehidupan mewahnya.
Meskipun sekarang menjadi tunawisma, tapi dia mengaku telah mencapai tahap paling memuaskan dalam hidupnya.
Simon lulus dari universitas lokal dengan gelar di bidang Kimia. Sebelumnya, dia bekerja di kantoran tapi itu bukanlah pekerjaan yang dia inginkan.
Baca Juga: Cek Fakta: Benarkah Makan Apel dengan Kulitnya Bisa Membahayakan Usus Manusia, Ini Kebenarannya
Selama bekerja, dia bahkan mempunyai mobil tapi tidak mempunyai tujuan hidup karena dia bekerja semata-mata untuk menyenangkan orang tuanya.
Sejak muda, dia sangat anti-sosial dan tidak pernah akur dengan keluarganya karena memiliki prinsip hidup yang berbeda.
Dia memiliki dua adik, ayah dan adik laki-lakinya suka berjudi pacuan kuda seperti kebanyakan warga Hong Kong dan sangat mengutamakan uang.
Baca Juga: Selamat Hari Anak Sedunia, Mengkaji Pentingnya Orang Tua Memenuhi Hak-hak Anak dalam Keseharian
Kebalikannya, Simon tidak menyukai uang, dia akan lebih memilih menghabiskan akhir pekan dengan berkemah di pegunungan.
Pada 1997, dia meninggalkan Hong Kong serta kekasihnya yang telah dia kencani selama 3 tahun, yang membuatnya merasa bersalah dan tidak pernah berkencan lagi dengan siapa pun.
Dia memilih tinggal di Makau selama 3 tahun dan membuka pusat pendidikan. Akan tetapi, pada 2004 dia memutuskan untuk meninggalkan Makau dan pergi ke Zhuhai.
Baca Juga: Ayah Lesty Kejora Masuk Rumah Sakit, Rizky Billar: Ada Bakteri, Tapi Dedek Sosok yang Kuat Kok
Pada 2010, dia kembali ke Hong Kong tapi menolak untuk kembali berhubungan dengan anggota keluarganya yang tidak dia temui selama lebih dari 10 tahun.
Dia mengajukan permohonan bantuan jaminan sosial dan berbagi kamar dengan 6 orang lainnya di sebuah asrama pemerintah dekat Sai Ying Pun.
Dia memiliki hobi membaca dan sering pergi ke Perpustakaan Pusat HK yang terletak di Causeway Bay.
Baca Juga: Ahli Tarot Bongkar Dalang di Balik Video Syur Mirip Gisella Anastasia, Gumay: Sebenernya Dia Tahu
Setelah beberapa waktu, dia memutuskan untuk pindah ke Victoria Park karena lebih dekat dengan perpustakaan tersebut.
Saat itulah dia tidak mendapat bantuan jaminan sosial lagi dan benar-benar menjadi tunawisma.
Dia menyimpan semua barang pribadinya di bagasi yang dia kunci di dekat lapangan olahraga. Pakaiannya sebagian besar adalah bekas yang ditemukan dari tempat sampah dan mencucinya di toilet umum dekat lapangan olahraga di Victoria Park.
Baca Juga: Ada Lagi Video Syur Mirip Dirinya, Jawaban Gisel Tahun 2019 Jadi Sorotan: Aku Punya Bekas Melahirkan
Dia memiliki tablet dan laptop yang diberikan oleh seorang teman yang selalu dia gunakan untuk menulis di blognya setiap kali dia terhubung ke wifi.
Dia memiliki dua blog dalam bahasa Kanton yang mengabadikan hidupnya sebagai seorang tunawisma di Hong Kong.
Dia menulis di blog seakan-akan menjadi pekerjaannya padahal dia tidak dibayar, dia hanya ingin berbagai pengalamannya sebagai tunawisma.
Baca Juga: Ada Lagi Video Syur Mirip Dirinya, Jawaban Gisel Tahun 2019 Jadi Sorotan: Aku Punya Bekas Melahirkan
Dia merasa warga Hong Kong terlalu tertekan dan tidak bisa meraih kebahagiaan jika hanya memikirkan ketenaran dan kekayaan.
Dia tidak ingin orang lain menirunya, tapi dia ingin pembaca blognya memahami bahwa hidup bisa sederhana tanpa harus bergelimang harta.
Dia tidak peduli dengan pandangan orang lain, saat ini dia merasa jiwanya lebih bebas sejak menjadi tunawisma.
Baca Juga: Video Anggota TNI Copot Baliho Habib Rizieq Viral, Pangdam Jaya: Jangan Seenaknya Sendiri, Ini Hukum
Dia mulai melihat arti hidup yang sebenarnya sebagai seorang tunawisma dan merasa bahwa rumah yang sebenarnya adalah tempat di mana jiwa bisa beristirahat, bukan hanya tempat berlindung untuk tubuh dan menimbun kekayaan.***
Artikel Rekomendasi