Lemas, Pegal hingga Tak Bisa Beranjak dari Kasur, Gejala Penyakit Baru yang Dirasakan Warga Tasik

10 Juni 2020, 10:33 WIB
SALAH satu warga di Kampung/Kedusunan Bongas Desa Sukakarsa Kecamatan Sukarame Kabupaten Tasikmalaya, mengalami serangan penyakit Chikungunya, Salasa (9/6/2020).* //KP/ ARIS MF

PR PANGANDARAN - Belum usai ancaman virus corona bagi warga Tasikmalaya, kini virus dengue mulai megintai kesehatan masyarakat disana.

Dilaporkan PikiranRakyat-Tasikmalaya.com, sedikitnya 90 orang warga dari 30 kepala keluarga di Kampung/Kedusunan Bongas, Desa Sukakarsa, Kecamatan Sukarame, Kabupaten Tasikmalaya terserang Chikungunya.

Lemas, pegal seluruh badan hingga tidak bisa beranjak dari tempat tidur, merupakan gejala dari penyakit tersebut yang banyak dirasakan warga.

Baca Juga: Pandemi Picu 'Epidemi Kesepian', Puluhan Pasien Covid-19 Meninggal Sendirian Tanpa Keluarga

Sebenarnya, keluhan dari warga sekitar akan gejala penyakit Chikungunya telah terjadi sejak sebulan lalu.

Hingga kini, tercatat masih ada 17 warga yang masih terbaring dan tidak kuat beranjak dari tempat tidur.

Warga bisa menyimpulkan jika penyakit yang menyerang ini merupakan Chikungunya atas dasar keterangan medis atau dokter praktek umum saat mereka berobat.

Baca Juga: Peredaran Uang Palsu Masih Hantui Jabar, Usai Bogor dan Bandung, Dua Kota Ini Jadi Sasaran 'Empuk'

Meski belum bisa dipastikan melalui hasil uji laboratorium, namun secara gejala yang dirasakan oleh masyarakat sama percis dengan serangan Chikungunya.

Artikel ini pernah tayang di PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dengan judul Badan Terasa Lemas, Puluhan Warga Bongas Tasikmalaya Terserang Gejala Chikungunya

Muksin Al-afgani, Kepala Dusun Bongas Desa Sukakarsa mengatakan puluhan warganya yang terjangkit penyakit serupa Chikungunya ini berada di tiga RW dan delapan RT.

Baca Juga: Viral Dorce Gamalama Bakal Digaji Rp 3 Miliar oleh Raffi Ahmad, Syahnaaz Sadiqah Beri Tanggapan

Akibat gejala yang dirasakan cukup parah, para warga yang sakit terpaksa harus dibopong dan digendong untuk berobat.

"Bahkan saya sendiri bersama istri dan anak sempat terserang gejala Chikungunya. Awalnya demam, lemas, badap pegal semua dan tidak bisa berdiri. Namun, setelah berobat ke dokter praktek umum berangsur sembuh," ujar Muksin.

Muksin menambahkan, puluhan warga yang terjangkit Chikungunya pada umumnya berobat jalan dan istirahat di rumah masing-masing.

Baca Juga: Ahli Italia Disebut 'PHP', Kini Ilmuwan AS Juga Klaim Covid-19 Melemah Drastis dan Tak Menular Lagi

Namun, kini dari 90 warga yang terinfeksi hampir setengahnya sudah berangsur sembuh dan sebagian masih belum bisa beraktivitas normal. Situasi inipun membuat warga resah apalagi ditengah pandemi covid-19.

Setelah terjadinya kasus gejala Chikungunya, pihaknya sudah koordinasi dengan RT/RW, ditekankan untuk lebih peduli dan menjaga kebersihan lingkungan.

Menguras penampunban air dan mengubur benda yang bisa menampung air.

Baca Juga: Petani Pangandaran Gigit Jari, Harapan Dongkrak Ekonomi saat Corona Harga Cengkeh Malah Terjun Bebas

"Kami berharap secepatnya ada penyemprotan atau fogging dari pemerintah desa, kecamatan atau Puskesmas. Sehingga warga kami tidak terus terserang penyakit ini," ujar dia.

Dari keterangan Ketua RW 04 Dusun Bongas, Iin Solihin, saat ini setidaknya masih ada 6 orang warga di ke RW-an nya yang terserang gejala Chikungunya.

Kini sebagian sedang dalam proses penyembuhan setelah berobat ke dokter umum. Warga yang terkena umumnya berada di permukiman padat dan berdekatan satu sama lain.***(Aris Mohammad Fitrian)

 

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Pikiran Rakyat Tasikmalaya

Tags

Terkini

Terpopuler