Warga Gelisah Ketakutan Dipaksa Rapid Test Massal Usai Satu Keluarga di Cirebon Terjangkit Covid-19

- 6 Juli 2020, 08:20 WIB
ILUSTRASI virus corona.*
ILUSTRASI virus corona.* /pixabay

PR PANGANDARAN - Rencana rapid test massal yang akan dilakukan warga RW 03 Kampung Pamitran usai ditemukan satu keluarga positif Covid-19 terancam gagal.

Hal ini lantaran warga takut untuk mengikutinya proses pemeriksaan Covid-19 tersebut.

Padahal Pemerintah Kota suda menargetkan jumlah peserta yang hadir berjumlah 200 orang.

Baca Juga: Percaya Diri, Kementan Rilis Kalung Antivirus Eucalyptus, Kritik Sherina: Covid-19 Itu Bukan Nyamuk

Kabar terkait gagalnya rapid test massal di Kota Cirebon, Jawa Barat dibenarkan Ketua RW 03, Sutisna Ambari. Ia mengatakan ada sebagian warga yang ketakutan.

Kendati demikian, Sutisna tetap akan memastikan rapid tes akan tetap digelar karena sosialisasi sudah dilakukan dan warga pun mengerti apalagi target sudah ditetapkan.

"Pastinya jadi besok (Senin 6 Juli, red). Kemarin sudah saya sosialisasikan namun saat sosialisasi banyak warga yang menolak karena takut," kata Sutisna kepada Pikiran rakyat.com.

Baca Juga: Jatim Waspada Gempa Bumi, BMKG Sebut Warga Harus Penuh Kesiapsiagaan

Ia menambahkan semoga besok Senin 6 Juli 2020 dalam pelaksanaannya bisa mencapai target, karena sesuai dengan intruksi Pemkot setidaknya harus diikuti 200 orang.

Jika nanti tidak mencapai target kata Sutisna pihaknya menunggu langkah selanjutnya, apakah ada rapid test tahap kedua atau tidak.

"Untuk tempatnya sendiri besok di lapangan olahraga, untuk waktunya sendiri pukul 09-00 sd selesai," imbuhnya.

Baca Juga: Menyesal 7 Satelit Hilang di Luar Angkasa, Roket 'Rocket Lab' Akui Telah Gagal Capai Orbit Bumi

Pelaksanaan rapid test dilakukan, karena sebelumnya satu keluarga di Kampung Pamitran Kota Cirebon ini, ditemukan satu keluarga positif Covid-19 dan sebelumnya mereka sempat kontak langsung dengan warga sekitar.

Diberitakan sebelumnya Ketua Divisi Operasi Tim Gugus Tugas Penanganan dan Percepatan Covid-19, Edy Sugiarto saat dikonfirmasi membenarkan, bahwa ada tujuh positif baru di Kota Cirebon.

"Dari daerah Pamitran Kota Cirebon sebelumnya berjumlah satu orang, setelah dilakukan langkah tracing terdapat 5 orang positif itu satu keluarga, dari daerah Samadikunnya satu orang jadi enam tambah satu orang, dan dari daerah Setrayasa satu jadi totalnya tujuh orang yang positif," kata Edy.

Baca Juga: Jiplak Jet Tempur Rusia, Tiongkok Ramai 'Dibully' Pengamat: Luar Serupa Tapi Dalam Berbeda

Edy menjelaskan penambahan ke tujuh kasus positif ini, sebagai pelaku mereka adalah permah berjalan ke daerah episentrum.

"Yang Pamitran riwayat perjalanannya dari Jakarta satu keluarga, dari Sentrayasa belum di tracing, karena alamatnya tidak jelas, KTPnya Kota tinggalnya di kabupaten, kabupaten tinggalnya di kota, kalau pelaku perjalanan dari Madura dan Surabaya," jelasnya.

Proses penjemputan bagi pasien positif sendiri, sebelumnya juga sudah dilakukan oleh tim medis berpakaian lengkap dengan APD, untuk menjemput mereka yang positif agar bisa menjalani proses isolasi di rumah sakit.

Baca Juga: Foto Pilu Anjing dalam Karung yang Siap Dibantai Penjagal Beredar, India Ajukan Kesejahteraan Hewan

Adapun untuk pelaksanaan rapid rest di luar kampung pamitran, sampai saat ini belum ada keterangan pasti dari Dinas Kesehatan maupun dari pihak Tim Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan Covid-19 Kota Cirebon.***(Egi Septiadi/PR.Com)

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah