"Kita berharap apa yang terjadi di Garut ini juga bisa diikuti oleh daerah-daerah lain untuk mengikuti informasi yang diberikan BMKG, mencermati sehingga masyarakat sudah siap ketika banjir akan melanda dan sudah berada di tempat aman," katanya.
Doni Monardo menjelaskan, laporan yang diterima BNPB terkait kerusakan akibat bencana tersebut di antaranya 154 rumah rusak berat, 217 rusak sedang dan 628 rusak ringan.
Baca Juga: Cegah Anak di Bawah Umur Terlibat Demo, Pelajar di Jakarta Selatan Wajib Mengisi Absen Tiga Kali
Adapun untuk fasilitas lain yang juga terdampak bencana di antaranya Sekolah, tempat ibadah, jembatan, serta jalan yang terputus.
Doni Monardo menyampaikan, masyarakat yang terdampak bencana cukup banyak. Tidak lama tinggal di pengungsian, kabarnya masyarakat kini sudah kembali, sehingga apa yang dikuatirkan dengan penangganan penularan Covid 19 tidak terjadi.
Berkaitan dengan hal tersebut, Bupati Garut Rudy Gunawan menegaskan bahwa dalam hal ini, Pemkab Garut menerima arahan mitigasi dari Kepala BNPB sekaligus bagaimana melakukan rekonstruksi pasca bencana.
Baca Juga: Kembali Gelar Aksi Unjuk Rasa Tolak Omnibus Law, BEM SI Desak Presiden Keluarkan Perppu
Hal tersebut dikatakan Rudy, karena Garut merupakan daerah yang memiliki tingkat bencana lengkap, mulai dari tsunami, longsor, pergerakan tanah, gunung berapi, dan banjir bandang.
Sesuai dengan bimbingan dari BNPB terkait mitigasi bencana, Rudy menyampaikan bahwa pihaknya akan terus belajar dan memberi pemahaman kepada masyarakat yang terdampak bencana di 8 kecamatan wilayah selatan Garut.
Daerah di 8 Kecamatan tersebut luasnya hampir 1.500 km persegi terdampak banjir bandang, longsor dan pergerakan tanah.
Artikel Rekomendasi