Usai Libur Panjang Maulid Nabi Muhammad, Kang Emil Sebut Jawa Barat Alami Kenaikan Kasus Covid-19

- 13 November 2020, 20:09 WIB
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. /Dok. Humas Pemprov Jabar./

PR PANGANDARAN – Seiring meningkatkan kasus Covid-19, kekhawatiran di masyarakat pun kian meningkat.

Tidak bebas untuk beraktivitas di luar, pandemi Covid-19 juga telah berdampak bagi beberapa sektor, seperti pendidikan, perekonomian, hingga pekerjaan.

Terkait hal tersebut, baru-baru ini kasus positif Covid-19 di Jawa Barat telah meningkat usai libur panjang Maulid Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga: Wakil Ketua DPR RI Sebut Pembahasan RUU Minol Harus Mengacu pada UU Cipta Kerja

Hal tersebut disampaikan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil alias Kang Emil pada Jumat, 13 November 2020.

Kang Emil menyampaikan bahwa kasus Covid-19 di Jawa Barat pada dua minggu terakhir usai libur panjang Mauldi Nabi Muhammad SAW pada 28 Oktober 2020 hingga 1 November 2020 telah mengalami kenaikan.

Kenaikan kasus positif Covid-19 tersebut tidak setinggi ketika libur panjang pada bulan Agustus 2020 lalu. Menurutnya, hal tersebut menandakan bahwa setiap destinasi wisata telah menerapkan protokol kesehatan dengan baik.

Baca Juga: Bertambah 3.010 Kasus, Total Pasien Sembuh dari Covid-19 di Indonesia Kini Sentuh Angka 385.094

“Ini menandakan protokol kesehatan 3M dan pembatasan di destinasi wisata itu dilakukan dengan baik,” ujarnya.

Kang Emil menjelaskan, Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu Provinsi dengan banyak destinasi wisata. Maka dari itu, ketika libur panjang akan berisiko adanya kenaikan Covid-19.

“Dan memang risiko tinggi ada di kita, karena penerbangan orang jarang. Sekarang orang berwisata naik sepeda motor atau mobil, dan orang Jakarta mayoritas larinya ke Jabar,” katanya.

Baca Juga: Dikatai Jahat dan Rakus Uang, Big Hit Diserbu K-Netz Soal Konser Offline ‘2021 NEW YEAR'S EVE LIVE’

Mengantisipasi terjadinya kenaikan kasus Covid-19 saat libur Natal dan Tahun Baru Desember mendatang, Kang Emil meminta Pemkab/Pemkot di Jawa Barat untuk merangcang strategi di tempat-tempat wisata dan pintu masuk daerah.

“Hati-hati dan perbaiki protokol kesehatan dan pembatasan pengunjung wisata, karena libur panjang akan hadir di bulan Desember,” ungkapnya.

Dalam hal ini, Menko Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan membenarkan bahwa kenaikan kasus Covid-19 per 11 November 2020, usai libur panjang Maulid Nabi Muhammada SAW, tidak setinggi saat libur pada Agustus 2020 lalu.

Baca Juga: Gunung Merapi Meletus, Kemensos Siapkan Tenda Sesuai Standar Prokes Covid-19 untuk Pengungsi

“Kalau kita lihat per 11 November, total kasus terjadi kenaikan cukup banyak juga, tapi tidak sebanyak pada libur panjang bulan Agustus,” ujarnya.

“Saya kira cukup berhasil juga teman-teman sekalian melakukan penanganan ini, karena sudah mau dua minggu (usai libur panjang),” lanjut Luhut.

Hingga kini, tercatat jumlah laporan operasi yustisi 3M di Jabar menurun 16 persen dari asalnya 160,9 ribu menjadi 135 ribu, sehingga wajar ada peningkatan kasus positif hingga 41 persen.

Baca Juga: Sebut Habib 'Tukang Obat', Polisi Jaga Rumah Nikita Mirzani dari Kepungan Massa Habib Rizieq

Jawa Barat menempati urutan kedua peningkatan kasus positif usai libur panjang di bawah Jateng (49%), di atas DKI Jakarta (14%), dan Jatim (5%), sehingga Rumah Sakit khusus pasien Covid-19 keempat Provinai tersebut cukup terkendali di bawah 65%.

Luhut mengingatkan bahwa masih ada potensi peningkatan jumlah kasus dalam beberapa minggu mendatang. Maka dari itu, Luhut meminta para kepala daerah untuk memastikan ketersediaan ruang ICU dan tempat isolasi terpusat.

“Dirjen Yankes, Dirjen Farmalkes (Kementerian Kesehatan RI) mohon pastikan ketersediaan obat dan alat di rumah sakit rujukan agar angka kematian dapat ditekan,” katanya.

Baca Juga: RUU Minol Terbit karena Marak Aksi Kriminalitas, Pegamat: Ini Merupakan Sebuah Peraturan yang Baik

Selain itu, untuk menekan terjadinya penularan di dalam rumah, Pemerintah Daerah (pemda) juga perlu terus mendorong penggunaan fasilitas isolasi terpusat bagi pasien bergejala ringan atau tidak bergejala.

Selain itu, Luhut juga meminta Kementerian Kesehatan menyusun pedoman tertulis tentang isolasi terpusat yang dapat diikuti oleh Pemda.

“Perlu dilakukan testing dan tracing yang tepat sasaran berdasarkan analisis kluster untuk secepatnya memutus mata rantai penularan Covid-19,” ujarnya. ***

Editor: Nur Annisa

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x