Terkait kegiatan pertanian, satu di antara 2 masalah di dalamnya menurut Kadin Pangandaran adalah ada yang bisa menanam namun tidak bisa menjual.
"Masalah pertama adalah bisa tanam tidak bisa jual dan masalah kedua bisa jual tidak bisa menanam, petani selalu bertemu dengan tengkulak saat memiliki barang hasil dari mereka bertani," tuturnya.
Baca Juga: Pengakuan MS soal Dugaan Perundungan hingga Kasus Pelecehan di KPI Pusat
Menurut penuturan Kadin Pangandaran, petani tidak bisa bertemu langsung dengan pembeli, mereka hanya bertemu dengan tengkulak.
Akibatnya tengkulak disebut-sebut mempermainkan harga hasil pertanian yang cenderung merugikan para petani.
"Agar petani tidak bertemu tengkulak terus, maka Kadin Pangandaran membangun kerjasama antara Kadin Pangandaran dengan perbankan dan pembeli bahan ekspor," ujarnya.
Baca Juga: Lirik Lagu Talk and Talk - Fromis 9 dengan Terjemahan Bahasa Indonesia
Kadin Pangandaran pun mengatakan akan mengajak petani porang untuk menanam, kerja sama dijalin berasama BJB dan PT Joglosemar Karangsari Makmur.
Pihak BJB akan membantu modal, sedangkan PT Joglosemar Karangsari Makmur berperan dalam proses ekspor produknya.
"Rangkaian antara petani dengan Kadin menggandeng perbankan juga pembeli bahan ekspor akan menciptakan buruh tani di Pangandaran menjadi pengusaha tani," tuturnya.
Artikel Rekomendasi