Namanya Disebut Pandji Pragiwaksono Soal FPI, Tamrin Tomagola Beri Klarifikasi

23 Januari 2021, 16:20 WIB
Thamrin Tomagola (kanan) mengklarifikasi soal ucapannya yang dikutip Pandji Pragiwaksono (kiri). /Kolase foto/Instagram.com/@pandji.pragiwaksono/ANTARA/Andika Wahyu

PR PANGANDARAN – Dalam konten YouTube miliknya yang diunggah pada Senin, 4 Januari 2021, Pandji Pragiwaksono mengutip perkataan Sosiolog Tamrin Tomagola yang kemudian membuat heboh lantaran membandingkan FPI dengan NU dan Muhammadiyah.

Dikatakan Pandji yang didapat dari Sosiolog Tamrin Tomagola, FPI dipandang dekat dengan masyarakat, sedangkan NU dan Muhammadiyah tidak.

“FPI itu dekat dengan masyarakat. Ini gue denger dari Pak Tamrin Tomagola, dulu tahun 2012, kalau misalkan ada anak mau masuk di sebuah sekolah, kemudian ga bisa masuk, itu biasanya orang tuanya datengi FPI minta surat. Dibikinin surat ke FPI, dibawa ke sekolah, itu anak bisa masuk. Terlepas dari isi surat itu menakutkan atau tidak, tapi nolong warga gitu,” ujar Pandji di Podcast Pandji Pragiwaksono yang diunggah pada Senin, 4 Januari 2021.

Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta 23 Januari 2021: Kian Menegangkan, Aldebaran Buat Hati Andin Semakin Berdebar

Lebih lanjut, Pandji Pragiwaksono juga mengungkapkan bahwa FPI disukai oleh masyarakat kalangan bawah itu karena kaum elit dari organisasi masyarakat Islam besar yakni Nahdlatul Ulama (NU), dan juga Muhammadiyah dianggap jauh dari masyarakat.

“FPI itu hadir gara-gara dua ormas besar Islam (NU dan Muhammadiyah) jauh dari rakyat. Mereka elit-elit politik. Sementara FPI itu dekat. Kalau ada yang sakit, ada warga yang sakit mau berobat, ga punya duit, ke FPI, kadang-kadang FPI ngasih duit, kadang FPI ngasih surat. Suratnya dibawa ke dokter, jadi diterima,” ujar Pandji mengungkapkan.

Mendengar hal itu, dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Twitter @tamrintomagola yang diunggah pada Jumat, 22 Januari 2021, Sosiolog yang namanya dibawa-bawa oleh Pandji pun angkat bicara memberikan klarifikasi.

Baca Juga: Cek Fakta: Menag Yaqut Cholil Qoumas Disebut Tak Lagi Anggarkan Dana untuk Pesantren, Simak Faktanya

Berikut klarifikasi yang diberikannya yang meluruskan beberapa hal yang kurang tepat yang diberikan Tamrin pada Sahal.

1. Konteks pembicaraan saat itu adalah membahas kondisi kehidupan kelompok MISKIN KOTA (MISKOT) di perkampungan KUMUH MISKIN (KUMIS) JAKARTA;

2. NU dan Muhammadiyah kurang menyambangii dan mendampingi meringankan beban kehidupan Ummat kelompok MISKIN KOTA (MISKOT) di perkampungan KUMUH MISKIN (KUMIS) JAKARTA;

Baca Juga: Keluarga Syekh Ali Jaber Beri Klarifikasi Soal Harta Peninggalan: Rumah pun Masih Kontrak

3. Kekosongan pendampingan itu kemudian diisi oleh FPI;

4. FPI punya konsep "KIAI KAMPUNG yg pintu rumahnya terbuka 24 jam untuk Ummat kelompok MISKIN KOTA (MISKOT) di perkampungan KUMUH MISKIN (KUMIS) JAKARTA; sama seperti terbukanya 24 jam pintu rumah para Kiai NU di pedesaan Jawa dan Kalimantan;

5. Penggunaan kata-kata: "rakyat" dan "elitis" sebaiknya ditanyakan kepada Sdr. Panji sendiri. Salam sehat selalu.

Baca Juga: Keluarga Syekh Ali Jaber Beri Klarifikasi Soal Harta Peninggalan: Rumah pun Masih Kontrak

Tangkapan layar chat Tamrin Tomagola tanggapi polemik statement Panji

Lebih lanjut, Akhmad Sahal pun menanyakan kembali untuk memastikan kembali terkait pemahamannya yang didapatkan setelah membaca klarifikasi yang diberikan oleh Tamrin Tomagola.

“Jadi Prof Tamrin saat itu tidak bermaksud memuji/ membela FPI sbg ormas yg peduli dgn rakyat kecil ya. Kalo Pandji kan kesannya memuji FPI,” tulis Akhmad Sahal, yang empunya akun Twitter @sahal_AS, saat dikonfirmasi olehnya melalui Whatsapp.

Baca Juga: Bahas Bayi Rekayasa, Najwa Shihab Kena Sentil Netizen: Jauh-jauh Ngurus Masalah Negara Lain

“Tidak sama sekali. Sy sekedar mengamati realita dan mengungkap nya secara bebas nilai/penilaian,” tulis Tamrin Tomagola kepada Akhmad Sahal, pengurus cabang istimewa NU Amerika.

Akhmad Sahal pun kemudian menyimpulkan berdasarkan yang disampaikan oleh Sosiolog yang dibawa-bawa oleh Pandji saat mengisi konten YouTube.

Klarifikasi @tamrintomagola ttg @pandji dan FPI: 1. Klaim bahwa FPI merakyat, NU-MD elitis itu dari Pandji. 2. Mnrt TA, Miskin Kota di DKI ga terjangkau NU-MD. Ceruk itu digarap FPI. 3. Konteksnya Jakarta thok. 4. TA ga muji2 FPI, hanya analisis sosiologis saat itu (2012),” tulis @sahal_AS di Twitter yang diunggah pada Jumat, 22 Januari 2021. ***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Twitter

Tags

Terkini

Terpopuler