Mengenal Jarik, Jenis Kain Indonesia dari Tanah Jawa dan Ternyata untuk Acara Sakral!

31 Juli 2020, 08:07 WIB
Fetish Kain Jarik Bikin Geger Medsos /Kolase Jakbarnews.com via @m_fikris /

PR PANGANDARAN – Mencuat menjadi trending topik di media sosial Twitter, Fetish Kain Jarik banyak membuat penasaran warganet tentang asal muasal Kain Jarik.

PikiranRakyat-Pangandaran.com melansir dari situs RRI, Kain Jarik merupakan salah satu jenis kain yang ada di Indonesia yang berasal dari Tanah Jawa.

Kain Jarik banyak dipergunakan oleh masyarakat Jawa Timur dan Jawa Tengah. Kain Jarik memiliki motif batik dengan berbagai macam corak.

Baca Juga: Bongkar Motif 'Akar' Brigjen Prasetijo Lancang Muluskan Pelarian Djoko Tjandra

Jarik sendiri memiliki makna dalam Bahasa Jawa yaitu  ‘aja gampang sirik’ artinya dalam Bahasa Indonesia adalah jangan mudah iri.

Kain Jarik yang memiliki corak batik tertentu juga merupakan sebuah simbol status sosial zaman dahulu, dapat menggambarkan darimana pengguna jarik tersebut berasal berdasarkan corak kain.

Kain khas Jawa ini banyak dipergunakan untuk acara sakral dalam ritual adat Jawa, pernikahan, ibu yang melahirkan dan yang lain sebagainya.

Baca Juga: Tok! Kabar Anies Baswedan di Malam Takbir: PSBB DKI Jakarta Diperpanjang 14 Hari Lagi!

Dulu masyarakat jawa mempergunakan jarik sebagai kain untuk membalut bayi dengan istilah “digedong” hingga untuk alas dan penutup orang yang meninggal.

Masyarakat yang masih memegang teguh adat jawa masih mempergunakan kain jarik dalam kesehariannya. Jarik yang dikenakan oleh perempuan maupun laki-laki akan terlihat penuh aura keanggunan dan wibawa, sopan santun yang baik dan penuh kehati-hatian.

Pada saat ini masyarakat yang kreatif sudah menggunakan kain jarik dengan padu padan tertentu untuk kebutuhan fashion yang trendy misal untuk pelengkap baju batik, rok, selendang dan lain sebagainya.

Baca Juga: Kejar Berkah Idul Adha, Nikita Mirzani Siap Kurban 2 Sapi Besar: Total 1,8 Ton, Alhamdulillah

Saat mengenakan kain jarik kita juga tidak akan asing dengan istilah ‘wiru’ atau ‘wiron’. Wiru pada kain jarik adalah lipatan yang ada di kain jarik.

Jumlah wiru biasanya terhitung ganjil dan dilipat secara vertikal kemudian dijepit agar pola wiru tersebut tidak lepas.***

Editor: Evi Sapitri

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler