Curiga PSBB Jakarta untuk Gulingkan Jokowi, Arief Puyouno: Malah Ada Menteri yang Mau Berkhianat

13 September 2020, 10:10 WIB
Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Gerindra, Arief Poyuono. /antara/

PR PANGANDARAN - Arief Poyuono Wakil Ketua Umum Partai Gerindra lagi-lagi angkat bicara soal isu yang tengah ramai di Tanah Air.

Kali ini ia mengomentari soal Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang akan dilakukan secara total di DKI Jakarta.

Dalam sebuah unggahan video Youtube dengan judul 'Anies Harus Dipecat' di kanal Agama Akal TV, Arief mengatakan bahwa dirinya curiga PSBB ditetapkan Anies untuk menggulingkan Jokowi.

Baca Juga: Hashtag 'AdaApaKabareskim' Terobos Trending Twitter, FIB Tuntut Polri Tangkap Tommy Sumardy

"Saya curiga jangan-jangan PSBB ditetapkan untuk gulingin Jokowi," ujar Arief, Sabtu, 12 September 2020 sebagaimana diberitakan PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dengan judul 'Arief Puyouno Curiga, PSBB Jakarta Diduga untuk Gulingkan Presiden Joko Widodo'.

Arief bahkan menduga ada menteri yang diam-diam ingin merebut kekuasaan Jokowi jika Indonesia mengalami krisis ekonomi.

"Malah ada menteri yang mau berkhianat. Mau berkhianat mau mencari kesempatan kalau-kalau terjadi krisis ekonomi, krisis politik, dia bisa ambil alih kekuasaan," sambungnya.

Baca Juga: Jengah Corona, Begini Cara Gubernur Ridwan Kamil Redam Angka Persebaran Covid-19 di Jawa Barat

Namun, Arief tak mau menyebutkan siapa sosok menteri yang diduganya. Ia malah menyarankan untuk menebak menteri mana yang diduga kuat akan mengambil alih kursi Jokowi.

"Jadi ini ada benang merahnya antara PSBB total dengan menteri yang ada di Jokowi loh. Ini kita harus kasih tahu ke Jokowi.

Makanya kita empeach juga kan. Wong Seoharto aja kita bisa empeach (makzulkan-red) apalagi gubernur.

Baca Juga: Bandingkan SBY dengan Jokowi hingga Senggol 'Good Looking', Fahri Hamzah: Semuanya Balik ke Pemimpin

"Tapi percayalah kalau ada yang berani meng-empeach Kang Mas Jokowi itu akan berhadapan dengan aku dan kawan-kawan," ungkapnya.

Dikutip dari RRI, kabar soal penggulingan Jokowi mengingatkan akan pernyataan Politisi PDIP, Tubagus (TB) Hasanuddin dalam wawancara bersama Pro3 RRI.

Dalam susunan kabinet baru Oktober 2019 lalu, TB mengaku keberatan saat Jokowi memutuskan mengangkat Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan.

Baca Juga: Dibuka dengan Laga Fulham Vs Arsenal, Simak Jadwal Lengkap Liga Inggris September 2020

Menurut TB, keputusan Jokowi bisa menjadi 'senjata makan tuan', dimana jika negara dalam keadaan chaos atau tak menguntungkan, kekuasaan bisa diambil oleh Menteri Pertahanan.

"Menteri Pertahanan boleh mengambil alih dibantu oleh Menteri Dalam Negeri dan Menteri Luar Negeri. Dan itu ada di pihak sono," beber TB saat itu.

TB menyebut, dugaannya itu dinilainya sebab ia pernah menjadi abdi negara selama 35 tahun dan hidup saat era orde baru, hingga ia tahu bagaimana membuat negara chaos.

Baca Juga: Menilai Aneh Menteri yang 'Keroyok' Anies Soal PSBB, Ketua DPD Gerindra: Tidak Elok Lawan Jokowi

"Kalau kemudian senjata itu digunakan tidak pada tempatnya, kewenangan yang sangat besar dalam UUD 45 itu, ya itu senjata makan tuan lah," jelasnya.

Sebelumnya, Arief meminta Prabowo Subianto untuk menyampaikan kepada Jokowi untuk menonaktifkan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Anies dianggap telah melanggar UU Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan. Pengumuman PSBB juga dianggap telah melangkahi Jokowi.

Baca Juga: Corona Kian Menggila, Fachrul Razi Tolak Pilkada Desember 2020: Sangat Tidak Rasional

Tak hanya itu, Arief pun menduga dana penanggulangan Covid-19 di DKI Jakarta banyak penyimpangan.

Dalam satu kesempatan, Anies 'menginjak rem darurat' soal PSBB Total karena diharapkan bisa menekan angka kasus Covid-19 di DKI Jakarta yang makin meningkat.

Meski menuai pro dan kontra di masyarkat, bahkan dianggap bisa memperburuk perekonomian, langkah Anies justru diapresiasi Satgas Penanganan Covid-19.

Juru Bicara Kepresidenan Fadjroel Rachman pun mengungkap jika Presiden Jokowi menilai pembatasan sosial skala mikro (RT, RW, komunitas), dianggap efektif meminimalisir sebaran Covid-19.*** (Tyas Siti Gantina/Pikiran Rakyat Tasikmalaya)

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: Pikiran Rakyat Tasikmalaya

Tags

Terkini

Terpopuler