Marak Terjadi Penipuan Lewat Telepon, Pelaku Ngaku Kena Tilang hingga Ancam Korban Bayar Kas Negara

19 September 2020, 19:30 WIB
ILUSTRASI pengendara motor yang terkena tilang dari polisi.* /Pixabay/

PR PANGANDARAN – Muhamad Faizal Kustendi, warga Garut, Jawa Barat, mengalami penipuan lewat telepon untuk mengirim sejumlah uang kepada pelaku pada Sabtu, 19 September 2020.

Penipuan tersebut terjadi sekitar pukul 12.00 WIB saat Faisal sedang istirahat dari pekerjaannya.

Nomor tidak dikenal tiba-tiba meneleponnya dan memperkenalkan diri sebagai Deni yang ingin membeli motor Faizal. Pelaku ini mendapatkan nomor Faizal dari adik korban.

Baca Juga: Perusahaan Farmasi Tiongkok Bocor, Ribuan Orang Terjangkit Wabah Brucellosis, Simak Gejalanya

Kepada PikiranRakyat-Pangandaran.com, Faizal mengatakan memang berencana menjual motor dan mempromosikannya di media sosial dengan menggunakan nomor telepon adiknya.

Akan tetapi, karena adik Faizal sedang melakukan interview, dia memberikan nomor korban kepada pelaku.

Pelaku yang mengaku sebagai Deni itu mengatakan jika sedang ditahan di Polres Garut karena terkena razia tidak memakai masker. Namun, saat proses razia Deni kedapatan tak membawa surat-surat penting, seperti STNK dan SIM.

Sehingga ia diminta membayar denda tilang atau e-tilang.

Baca Juga: Elvi Sukaesih Positif Covid-19, sang Anak Ceritakan Kronologi Perawatan hingga Pulih di Hari ke-19

Tujuan Deni menelepon Faizal adalah untuk meminta bantuan membayar sisa denda tersebut.

Deni mengatakan jika awalnya dia didenda sebesar Rp1,2 juta tapi polisi memberi keringanan menjadi Rp700 ribu.

Dia sudah membayar sebesar Rp200 ribu dan meminta Faizal untuk melunasinya dan akan menggantinya nanti.

Baca Juga: Publik Terkejut, 50 Persen Wanita India Mengaku Stres dan Cemas Berlebih Semasa Covid-19 Gegara Ini

Saat menelepon Faizal pun, Deni memberikan teleponnya kepada rekannya yang mengaku sebagai polisi untuk berbicara langsung dengan korban.

Setelah bertanya mengenai pangkat polisi dan mengeceknya di internet dan ternyata ada, tanpa pikir panjang Faizal langsung mengirim uang sebesar Rp500 ribu ke nomor rekening bank CIMB Niaga atas nama Dana DNID.

“Yang saya pikirkan karena motor saya akan terjual, jadi saya transfer, sudah clear. Mereka mengucapkan terima kasih karena sudah percaya pada polisi,” ujar Faizal saat dimintai keterangan.

Baca Juga: Mengerikan! Dokter Paru RI Ungkap 3 Cara Penularan Covid-19, Paling Parah Menular Sejauh 60 Meter

Pelaku memberitahu korban jika dirinya sudah mendapat surat jalan dan amplop yang berisi uang Rp3,7 juta dan jaket anti tilang untuk korban karena sudah membantu pelaku bebas.

Namun, setelah itu polisi meminta bantuan lagi korban untuk mengirim uang sebesar Rp3 juta kepada kas negara. Dari permintaan pelaku tersebut korban mulai curiga.

“Masa polisi menyuruh masyarakat untuk mengirim uang ke kas negara, harusnya itu rahasia. Tapi saat saya menolak, mereka malah membentak saya dan mengucapkan kata-kata kasar hingga saya semakin curiga,” tutur Faizal.

Baca Juga: BTS Persembahkan Kado Ungu Misterius 'Musik, Cinta hingga Kenangan' untuk Pemuda Korsel Tahun 2039

Pelaku yang mengaku sebagai polisi itu akan mengganti uang yang dikirim Faizal ke kas negara dengan mengirimkan langsung ke rumahnya.

Selama pelaku menelepon, Faizal memeriksa kode bank di internet yang sudah dia kirim uang tadi dan ternyata memang penipuan.

Setelah tahu dia menjadi korban penipuan, Faizal tak lama langsung menutup teleponnya. Akan tetapi nomor tersebut berkali-kali menelepon ulang padanya.

Baca Juga: Klaim Banten Selatan dan Pelosok Desa Belum Terjamah Internet, Begini Pesan Komisi I DPR untuk RI

Setelah beberapa tidak ada jawaban, pelaku mengirim pesan teks ancaman kepada korban.

“Anda mau lari kemanapun sinyal hp anda sudah kami lacak oleh tim aiti kami. Emei dari hp anda sudah kami ketahui posisi keberadaannya. Deni sudah kami tahan, kami meluncur ke posisi anda sekarang,” ucapnya melalui pesan teks yang dikirim pukul 13.40 WIB.

“Kalau polisi masa nulis IT jadi aiti, Imei jadi emei. Saya tunggu sampai sekarang juga mereka ngga datang. Sudah pasti penipuan ini,” tuturnya.***

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Tags

Terkini

Terpopuler