Survei Capres 2024: Elektabilitas Prabowo Subianto Tak Terkalahkan Meski Disalip Ganjar Pranowo

16 Oktober 2020, 19:02 WIB
Prabowo, Ganjar Pranowo, dan Ridwan Kamil.* /

PR PANGANDARAN - Elektabilitas Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto dalam kurun waktu tiga bulan masih belum terkalahkan, sementara elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo makin mendekati Prabowo.

Temuan survei Indometer menunjukkan elektabilitas Prabowo bertengger di angka 16,8 persen, melemah dari survei pada bulan Juli 2020 sebesar 17,6 persen.

"Sementara, Ganjar naik dari 15,4 persen menjadi 16,5 persen, menyisakan selisih tipis 0,3 persen saja dengan Prabowo," kata Direktur Eksekutif Survei Indometer Leonard SB dalam siaran persnya, di Jakarta, Jumat, dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Antara.

Baca Juga: Isu LGBT Terus Tuai Polemik di Masyarakat, F-PDIP: Isu LGBT Khususnya di Kalangan TNI Sudah Ada

Posisi selanjutnya diisi oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sama-sama mengalami penurunan elektabilitas.

Ridwan Kamil turun dari 11,3 persen menjadi 10,6 persen, sementara Anies turun sangat drastis dari 10,1 persen menjadi hanya 8,9 persen.

"Prabowo dan Ganjar Pranowo bersaing ketat sebagai capres 2024, sementara Ridwan Kamil dan Anies berpotensi kuat menjadi calon wakil presiden," katanya.

Baca Juga: Viral di Media Sosial, Mojang Asal Bandung Diklaim Miliki Senyum Serupa Lisa BLACKPINK

Menurut Leonard, figur Prabowo dan Ganjar merepresentasikan koalisi dua partai politik besar yang sedang berkuasa saat ini, yaitu PDIP dan Gerindra.

Namun, belum diketahui apa PDIP akan mengusung Ganjar atau justru mendorong Puan untuk menjadi calon presiden pada 2024.

Kenaikan elektabilitas Ganjar tidak bisa dilepaskan dari posisinya sebagai Gubernur Jawa Tengah. Di tengah masa pandemi Covid-19 dan ancaman resesi, kepala-kepala daerah menjadi berperan lebih strategis dibanding figur-figur yang menjabat di pemerintahan pusat.

Baca Juga: Pandemi Covid-19 Bisa Sebabkan 3 Masalah Kesehatan Mental, Ini Penjelasan Pakar UGM

Hal ini pula yang membuat Ridwan Kamil dan Anies tetap bertahan di peringkat atas, meskipun sedikit melemah dari biasanya.

Sementara itu, lanjut Leonard, mantan cawapres Sandiaga Uno juga terus menurun, dari 8,8 persen menjadi hanya 7,7 persen.

Gubernur Jawa Timur Khofidah Indar Parawansa turun sedikit dari 4,1 persen menjadi 3,8 persen, demikian pula dengan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini turun dari 2,9 persen menjadi 2,1 persen.

Baca Juga: Ribuan Mahasiswa Geruduk Istana Negara, BEM SI: Pemerintah Berusaha Mencuci Otak Rakyat

Di antara pejabat pemerintah pusat, Menteri BUMN Erick Thohir mengalami kenaikan dari 1,8 persen menjadi 2,3 persen. Sementara Menko Polhukam Mahfud MD turun sedikit dari 1,4 persen menjadi 1,3 persen,

Selanjutnya, ketua umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang turun dari 3,3 persen menjadi 2,9 persen. Sementara petinggi PDIP yang juga Ketua DPR Puan Maharani turun dari 1,2 persen menjadi 1,1 persen.

"Tokoh baru yang muncul adalah Plt ketua umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha dan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti," katanya seraya menambahkan di antara keduanya, yang paling menarik adalah figur Giring.

Baca Juga: Sentil Ridwan Kamil Soal Ganti Nama Provinsi Jabar, LAK Galuh Pakuan: Tidak Sepatutnya Disampaikan

Nama Giring belum masuk dalam daftar pertanyaan tertutup pada survei bulan Juli 2020. Namun, menurut Leonard, dalam tiga bulan terakhir popularitas Giring terdongkrak sejak deklarasi sebagai calon presiden mewakili aspirasi politik anak-anak muda.

Elektabilitas Giring menyodok ke angka 1,9 persen, sehingga berhasil menyalip tokoh-tokoh seperti Puan dan Mahfud MD. Sementara, Susi Pudjiastuti dari sebelumnya hanya 0,6 persen bergerak naik menjadi 1,0 persen.

Masih terdapat nama-nama yang elektabilitasnya di bawah 1 persen, dan sisanya tidak tahu/tidak jawab 16,4 persen.

Baca Juga: Resmi Menikah! Tangis Nikita Willy Pecah Usai Akad, Indra Priawan: Sudah Berakhir dan Bahagia

Artinya masih ada peluang bagi tokoh-tokoh lain untuk muncul dan ceruk suara yang bisa diperebutkan dalam waktu yang masih cukup lama menuju 2024.

Survei Indometer dilakukan pada 25 September-5 Oktober 2020 melalui sambungan telepon kepada 1.200 responden dari seluruh provinsi yang dipilih acak dari survei sebelumnya sejak 2019. Margin of error sebesar 2,98 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler