Baca Juga: Mitos atau Fakta: Kekebalan Tubuh dari Covid-19 Bisa Bertahan hingga Puluhan Tahun, Ini Kata Ahli
Arif merangkum tiga pemikiran Ziblatt dan Levitsky.
Pertama, ancaman terhadap demokrasi bisa berasal dari sebuah pemerintahan yang terpilih lewat pemilu. Kedua, demokrasi terancam pelan-pelan, salah satunya dengan menghalangi kebebasan.
Ketiga, demokrasi berpeluang melahirkan demagog atau pemimpin yang berlagak memihak kepada rakyat (populis), tapi justru menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat. Sehingga, masyarakat terpolarisasi, dalam bahasa yang mudah diadu domba.
"Mirip dengan di Indonesia dalam dua pemilu terakhir," tuturnya.***
Artikel Rekomendasi