Marak Beredar dan Harus Diberantas, 7 Mitos Vaksin Covid-19 Termasuk Klaim Sebabkan Autisme

- 6 Januari 2021, 15:21 WIB
Ilustrasi: Vaksin Covid-19.*
Ilustrasi: Vaksin Covid-19.* /Pixabay/Fotoblend

Penelitian mengenai mitos ini pun sudah dibuktikan secara mendalam dengan waktu yang lebih dari 10 tahun.

  1. Vaksin Mengandung Janin Bayi

Sel janin hanya pernah digunakan sekali pada tahun 1960 dengan legal. Hasilnya vaksin tak mengandung sel janin, tetapi hanya produk virusnya saja.

Tak seperti bakteri, virus membutuhkan inang untuk hidup. Dalam pembuatannya. virus dibiarkan menginfeksi sel hidup dan kemudian diproduksi ulang sehingga meninggalkan sel awal.

Baca Juga: WHO Kecewa Pada Otoritas Tiongkok Soal Asal Usul Virus Corona: Ini Membuat Frustasi

  1. Tersedianya Vaksin Tak Berarti Penyakit Musnah

Virus tak serta merta musnah jika vaksin ditemukan. Riset menunjukkan bahwa penurunan angka vaksinasi justru memicu kenaikan infeksi penyakit. Maka dari itu, sebuah pemerintah harus melakukan vaksin ulang bagi masyarakatnya.

Jika seseorang tak vaksin tak sakit di lingkungan orang yang tervaksinasi, maka terdapat proses Herd Immunity. Sistem ini terjadi akibat ada kekebalan secara kolektif sehingga melindungi sebagian kecil yang tidak terimunisasi.

  1. Vaksin dalam Pandangan Agama

Pada dasarnya babi tidak masuk dalam vaksin. Sebab, dalam pembuatannya, enzim babi ini dimurnikan sehingga tidak ada yang masuk pada vaksin.

MUI sendiri telah menyatakan bahwa vaksin yang tidak halal hukumnya boleh karena kondisi darurat dan kebutuhan mendesak. Ini tercantum dalam fatwa MUI No. 5 Tahun 2009 mengenai vaksin meningitis bagi jemaah haji dan umrah. 

Baca Juga: Jejak Hewan Purbakala Zaman Es Ditemukan, Bangkai Badak Berbulu dalam Kondisi Organ Masih Terawat

Namun demikian, mitos tentang vaksin yang masih beredar di tengah masyarakat harus dicegah, karena vaksinasi merupakan salah satu cara ampuh memutus mata rantai penularan penyakit, termasuk nantinya adalah Covid-19.

Halaman:

Editor: Khairunnisa Fauzatul A

Sumber: COVID-19


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah