MUI Mengimbau Umat Muslim Seluruh Indonesia Gelar Salat Gaib untuk Awak Kapal Selam Nanggala 402

- 25 April 2021, 15:05 WIB
MUI mengajak umat Muslim seluruh Indonesia melaksanakan Salat Gaib untuk mendoakan awak kapal selam KRI Nanggala-402. /ANTARA.
MUI mengajak umat Muslim seluruh Indonesia melaksanakan Salat Gaib untuk mendoakan awak kapal selam KRI Nanggala-402. /ANTARA. /

PR PANGANDARAN - Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengajak kepada seluruh umat untuk mendoakan awak kapal selam KRI Nanggala 402

MUI meminta umat muslim menggelar Salat Gaib baik sendiri-sendiri maupun berjamaah untuk para awak kapal selam Nanggala 402 yang saat ini masih dalam proses pencarian setelah dinyatakan subsunk (tenggelam).

"Mari melaksanakan Salat Gaib agar semua dosa mereka diampuni dan pengabdian serta pengorbanan yang telah mereka berikan kepada bangsa dan negaranya menjadi ibadah serta mendapatkan ganjaran pahala yang sebesar-besarnya dari-Nya," ujar Wakil Ketua MUI Anwar Abbas dikutip Pikiranrakyat-pangandaran.com dalam keterangan tertulisnya diterima di Jakarta, Minggu, 25 April 2021.

Baca Juga: Ditolak Masuk Indonesia, 32 Warga Negara India Dipulangkan Pihak Imigrasi

Anwar mengatakan insiden tenggelamnya KRI Nanggala 402 menjadi kabar duka bagi seluruh masyarakat Indonesia terutama keluarga yang ditinggalkan.

Meski sampai saat ini belum ditemukan, Anwar meminta untuk tetap berharap agar pencarian KRI Nanggala 402 dapat segera menemui titik terang, bukan hanya soal keberadaan kapal termasuk awak yang ada di dalammnya.

"Tetapi kalau seandainya harapan itu tidak kita dapatkan, kita mengharapkan agar kita semua terutama pihak keluarga dapat menerima musibah ini dengan penuh ketabahan dan kesabaran," kata Anwar.

Baca Juga: Sebelum Tenggelam, Nyai Ratu Kidul Terawang Awak KRI Nanggala 402 Panik Gegara Hal ini

Ketua MUI tersebut mengutip salah satu hadits yang menerangkan tentang mati syahid ketika seseorang meninggal akibat tenggelam, "Siapa yang mati karena tenggelam maka dia mati dalam keadaan syahid. (HR Muslim 1915)".

Anwar meyakini jika awak kapal selam KRI Nanggala 402 harus dinyatakan meninggal maka mereka telah menghadap Sang Pencipta dengan terhormat.

"Maka kalau seandainya memang mereka meninggal dalam keadaan seperti ini maka mereka jelas telah pergi menghadap Tuhannya dalam keadaan terhormat karena berdasarkan hadis yang diriwayatkan oleh Muslim,"ujar Anwar.

Baca Juga: Tak Ada Firasat, Dosen Unusa Diantar Suami ke Rumah Orang Tua Sebelum Pamit Jadi Juru Diesel KRI Nanggala 402

Sebelumnya kapal selam buatan Jerman Barat pada tahun 1981 tersebut hilang kontak saat sedang berlayar untuk melakukan latihan penembakan rudal di perairan Bali.

Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Yudi Margono menjelaskan interaksi terakhir kapal selam tercatat pada Rabu, 21 April 2021 pukul 03.00 WIB sesaat sebelum menyelam.

Hingga pukul 03.30 WIB, geladak haluan kapal selam tersebut masih bisa terlihat oleh tim sea rider dari jarak 50 meter.

Baca Juga: Jokowi Minta Seluruh Rakyat Indonesia Doakan Korban Kapal Selam KRI Nanggala 402

Selanjutnya, mulai pukul 03.46 WIB KRI Nanggala-402 mulai menyelam dan tidak terlihat di permukaan air laut. Sejak saat itu, KRI Nanggala 402 tidak memberikan jawaban meski terus dimonitor.

KRI Nanggala 402 dijadwalkan muncul ke permukaan pada Rabu, 21 April 2021 pukul 05.15 WIB. Namun sampai saat ini, keberadaan kapal selam tersebut masih dalam proses pencarian.***

 

Editor: Imas Solihah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah