Pasalnya, Bonny meyakini pihak PT Unilever tidak akan menjual produk buatan pegawainya yang terinfeksi Covid-19.
Terlebih, perusahaan sebesar PT Unilever seharusnya mempunyai prosedur pencegahan penularan Covid-19, seperti mewajibkan karyawannya memakai masker.
Artikel ini telah tayang di PikiranRakyat-Cirebon.com dengan judul ‘21 Karyawan Unilever Positif Covid-19, Pakar Epidemiologi: Produk yang Bersentuhan Harus Didrop’
Selain itu, protokol kesehatan itu seharusnya diimplementasikan dengan tidak menjual produk yang dibuat pegawai terinfeksi Covid-19.
Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Megawati dan Jokowi Naik Pitam Akibat Bocornya Usulan PDIP Terkait RUU HIP
"Kalau standar operasional ada, produk yang bersentuhan dengan pasien Covid-19 di drop semua," ungkap Bonny seperti yang dikutip dari Galamedia News pada Jumat, 03 Juli 2020
Sedangkan, Bonny memandang produk yang dibuat sebelum ditemukannya pasien Covid-19, tak masalah tetap dijual. Hal itu karena produk tersebut dianggap tidak tercemar Covid-19.
Lebih lanjut, Bonny berharap agar pemerintah daerah tanggap terhadap kesiapan perusahaan dalam memasuki adaptasi kebiasaan baru (AKB), termasuk pabrik. Tak hanya pabrik-pabrik skala besar, pabrik skala kecil pun perlu dipastikan siap menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Hal itu untuk memastikan produk buatan pabrik aman digunakan.
Baca Juga: Adu Mulut saat Live Instagram, Maudy Ayunda Diduga Bertengkar Dengan Kekasihnya
"Pabrik level kecil yang khawatir, tempatnya kecil sehingga pegawai tidak bisa jaga jarak," ujar Bonny.
Artikel Rekomendasi