PR PANGANDARAN - Direktorat Reserse Polda Metro Jaya menggandeng para ahli membeberkan fakta bahwa Yodi Prabowo tewas bukan dibunuh tapi bunuh diri.
Penyelidikan kasus kematian Editor Metro TV telah berlangsung lebih dari 2 pekan dengan melibatkan 34 saksi, mulai dari rekan kerja, kekasih hingga keluarga.
Pada Sabtu, 25 Juli 2020 kemarin menjadi akhir misteri kematian Yodi di tepi jalan Tol JORR pada Rabu, 8 Juli 2020 lalu.
Baca Juga: Kucing Rp 1 Miliar Jadi Rebutan Mertua Raffi Ahmad dengan Uya Kuya, Ternyata Berikut Keistimewaanya
Kendati demikian pihak kepolisian tetap akan mendalami kasus ini. Salah satunya akar depresi yang membuat Yodi Prabowo ingin mengakhiri hidupnya.
Sebagimana diketahui, sang kekasih Suci Fitri Rohmah beberapa kali mengungkap adanya orang ketiga diantara jalinan asmara mereka.
Oleh karena itu, adanya drama persoalan pribadi menjadi pendalaman kasus bagi penyidik. Bahwa hal itu dapat menjadi pemicu kepada tingkat depresi Yodi akan didalami lebih lanjut kepolisian.
Baca Juga: Dulu Santri Kini Jadi Pejabat, Bupati Cirebon Minta Para Tahfiz Quran Jangan Minder Justru Bangga
"Analisasa dari pemeriksaan saksi disimpulkan. Pertama yang bersangkutan memang memiliki pacar dengan nama S. Di sisi-sisi lain punya teman dekat dengan inisial L, terjadi sedikit konflik di antara mereka, tapi sudah bisa diselesaikan. Ada latar belakang lain yang terjadi, yang tidak perlu kami sampaikan," kata Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat dalam rilis penyelidikan kasus Yodi Prabowi, seperti dikutip PikiranRakyat-Pangandaran.com dari RRI.
Menurut Tubagus, pendalaman perlu dilakukan karena korban Yodi sempat menyatakan pertanyaan pada kekasihnya saat itu, Suci, jika dirinya tidak ada, lalu bagaimana.
Editor: Ayunda Lintang Pratiwi
Sumber: RRI
Artikel Rekomendasi