Tangkap 1.192 Perusuh Saat Demonstrasi, Polisi Dalami Dugaan Pendemo Bayaran

- 9 Oktober 2020, 17:57 WIB
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Yusri Yunus*/Antara
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Yusri Yunus*/Antara /Fianda Rassat/

PR PANGANDARAN - Aksi protes Undang-undang Cipta Kerja atau Omnibus Law masih menjadi sorotan masyarakat Indonesia.

Pasalnya, demonstrasi dilakukan karena banyak kalangan mahasiswa dan buruh merasa dirugikan oleh pasal-pasal yang kini telah disahkan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI itu.

Aksi yang tengah berlangsung rupanya tidak berjalan dengan kondusif.

Baca Juga: Pemerintah Bakal Berikan Bansos Rp1 Juta Untuk 26.500 Orang, Cek Syarat Penerimanya

Para demonstran di berbagai daerah dilaporkan menyalurkan aspirasinya dengan dinodai bentrokan dan kerusuhan serta perusakan sejumlah fasilitas umum, perkantoran dan kendaraan.

Dilansir PMJ News, Polda Metro Jaya kemarin Kamis, 8 Oktober 2020  mengamankan ribuan orang yang diduga anarko dan perusuh yang menyusup di antara peserta aksi buruh menolak Omnibus Law UU Cipa Kerja.

“Sebanyak 1.192 orang kita amankan pada aksi demo kemarin. Semua ini dari wilayah hukum Polda Metro Jaya,” ungkap Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus di Jakarta Selatan, Jumat, 9 Oktober 2020.

Baca Juga: Demo Massa Penolakan Omnibus Law Berpotensi Meningkatkan Virus Corona, Simak Penjelasan dari Ahli

Selain itu, polisi juga kini tengah mendalami aksi brutal para perusuh yang diamankan tersebut.

"Mereka umumnya pengangguran dan kelompok anarko. Bahkan di antaranya tidak mengerti soal UU tersebut," kata Yusri.

Lebih lanjut, polisi menduga adanya peserta aksi bayaran.

Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Kabar Mahasiswa UPB Meninggal Dipukul Polisi Saat Demo, Tinjau Kebenarannya

“Kami dalami semua karena yang bikin rusuh memang orang-orang yang bukan buruh atau mahasiswa. Ini orang yang ada niatan bikin rusuh saat aksi berlangsung,” tandas Yusri Yunus.

Laporan sementara berdasarkan pengakuan orang-orang yang diamankan itu, mereka mendapatk pesan berantai berisi ajakan untuk unjuk rasa dan bertindak anarkis.***

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: PMJ News


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah