Baca Juga: Penghitungan Suara Masih Berlanjut, Pilpres AS 2020 Serupa dengan Pilpres Indonesia, Ini Alasannya
Inisiasi untuk melakukan aksi boikot massal produk Prancis tersebut bermula gonjang-ganjing intoleransi menyeruak setelah tewasnya seorang guru di Prancis.
Guru tersebut tewas mengenaskan di pinggir jalan usai menunjukkan karikatur Nabi Muhammad SAW kepada siswa-siswa di kelasnya.
Menanggapi insiden tersebut, Presiden Macron lalu mengumumkan untuk tidak akan menghapus karikatur buatan Charlie Hebdo, sebuah majalah satir di Prancis itu.***
Artikel Rekomendasi