Biden Rombak AS Drastis, Menteri era Soeharto Prediksi Lingkungan Hijau Indonesia Bakal Kecipratan

- 22 November 2020, 08:10 WIB
Presiden Amerika Serikat terpilih dari Partai Demokrat, Joe Biden. /
Presiden Amerika Serikat terpilih dari Partai Demokrat, Joe Biden. / /Instagram.com/@joebiden/

PR PANGANDARAN - Terpilihnya Joe Biden sebagai Presiden Amerika Serikat usai mengungguli Donald Trump di Pilpres AS 2020 melahirkan perubahan drastis dalam kebijakan politik Negeri Paman Sam tersebut.

Pasalnya, kebijakan pemerintahan baru Biden dinilai akan berimplikasi pada perekonomian dunia. Terutama ekonomi yang lebih ramah lingkungan.

Perubahan tersebut, termasuk di antaranya yaitu memperbesar peluang pendanaan hijau di Indonesia, kemudian turut bisa mengubah kebijakan lingkungan Indonesia.

Baca Juga: Abadikan Saat-saat Mengerikan Diserang Virus, Tiongkok Kini Punya Museum Anti-Covid-19 di Wuhan

Hal tersebut disampaikan oleh Guru Besar Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, Prof Emil Salim dalam kegiatan "Indonesia Environment Talks 2020 #5: Menakar Kebijakan Amerika Serikat tentang Lingkungan, Pemanasan Global dan Perubahan Iklim di era Presiden Joe Biden dan Wapres Kamala Harris" yang diadakan oleh Environment Institute di Jakarta pada Sabtu, 21 November 2020.

"Saya perkirakan perubahan presidensial ini berpengaruh besar pada perubahan kebijakan lingkungan," kata Emil Salim, seperti dilansir Pangandaran.Pikiran-Rakyat.com dari laman Antara pada Sabtu, 21 November 2020.

Mantan Menteri Lingkungan Hidup di era Presiden Soeharto itu mengatakan bahwa pemerintahan Biden sangat berlainan dengan Trump. Sebab, tren kebijakan Trump dari Partai Republik yang probisnis, termasuk terhadap pengusaha penghasil minyak akan berubah di era Biden.

Baca Juga: Soal Perdagangan Narkoba di AS, Meksiko Setuju dengan Jaksa Agung Cabut Dakwaan Mantan Menterinya

Menurut Emil Salim, Biden telah memberi gambaran soal arah dan rencana AS ke depan yang diperkirakan akan terjadi perubahan besar secara drastis, bukan kecil-kecilan.

"Saat ini sedang dipersiapkan White House Climate Council, yang setara dengan entitas dalam negeri dan ekonomi Amerika Serikat, menunjukkan isu lingkungan dan perubahan iklim menjadi arus utama kebijakan dalam negeri dan luar negerinya," ujar Emil Salim.

Emil Salim menilai, Washington menjadi pusat pemerintahan Amerika Serikat. Bila pusatnya mengubah orientasinya kepada pembangunan berkelanjutan dengan didukung kebijakan Menteri Keuangannya secara radikal, lanjut Emil Salim, hal itu dapat mengubah pula orientasi dari dua organisasi besar dunia, yaitu International Monetary Fund (IMF) dan Bank Dunia menuju arah yang sama.

Baca Juga: Hindari Bentrokan, Sekda Kabupaten Bogor Akui Tak 'Berani' Bubarkan Massa Habieb Rizieq Shihab

Emil Salim memprediksi hal tersebut dapat terjadi bila Biden benar-benar mengangkat anggota Gubernur Federal Reserve, Lael Brainard, seorang ekonom yang dikenal sangat memperhatikan urusan penangan perubahan iklim.

“Besar harapan saya sustainable development benar-benar terjadi dan dunia akan selamat dari perubahan iklim yang dampaknya juga negatif bagi Indonesia. Kenaikan muka air laut, banjir, pulau tenggelam di 2030 hingga 2045 bisa berubah, karena ada perubahan dari Washington," ujarnya.

Sementara itu, dosen Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia sekaligus pendiri Environment Institute, Mahawan Karuniasa menyinggung soal komitmen Indonesia dalam rangka mereduksi emisi global dan meningkatkan ketahanan iklim.

Halaman:

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x