Murid Ramai Serang Guru dengan Kalimat Tak Senonoh di Instagram, Psikolog: Generasi Krisis Moral!

- 19 Juli 2020, 06:30 WIB
Sejumlah murid lecehkan guru saat live Instagram
Sejumlah murid lecehkan guru saat live Instagram //*Instagram @lets.talkandenjoy

PR PANGANDARAN - Jagat maya kembali dihebohkan dengan kemunculan sejumlah tangkapan layar dari sebuah video live seorang guru perempuan di Instagram yang ramai dikomentari muridnya.

Dalam video tersebut, akun yang diduga kuat milik murid-murid menyematkan komentar tak pantas di laman live Instagram guru mereka.

Berdasarkan pantauan PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Instagram @lets.talkandenjoy, guru tersebut mengajar di salah satu SMK di Bogor.

Baca Juga: Menunggu Putusan, Fakta Lain Ungkap Catherine Wilson Sering Lakukan Kencan Online Cari Jodoh

Tangkapan layar yang diunggah akun @lets.talkandenjoy disertai dengan sebuah narasi yang menjelaskan secara mendetail kejadian pelecehan verbal tersebut.

"Kejadian ini pas salah satu SMK di Bogor melakukan live dan ada komentar kayak gini. Beneran nggak sopan dan niatnya mungkin mau sok edgy gitu mungkin ya. Tapi bercandanya lu nggak lucu sob," tulis @lets.talkandenjoy

Menindaklanjuti komentar sejumlah murid yang disematkan dalam video live Instagram gurunya, psikolog Intan Erlita, M.Psi mengatakan kepada awak media, bahwa krisi moral tengah menghantui remaja kala ini.

Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Pihak Istana Telah Meresmikan PKI Diperbolehkan di Indonesia

Hal itu lantaran pelecehan verbal yang dilakukan murid terhadap guru tidak hanya terjadi satu atau dua kali. Banyak guru muda melaporkan kejadian serupa bahkan saat KBM berlangsung.

"Tidak semuanya, tapi banyak viral sejenis yang intinya murid melawan, memukul bahkan sekarang menulis komentar yang gak sopan. Artinya ada krisis moral yang terjadi di beberapa anak sekarang. Jika tidak ditangani dengan serius akan ada generasi yang moralnya salah,” ujarnya.

Psikolog yang pernah berkecimpung di dunia presenter ini juga mengimbau kepada semua orang tua, agar lebih mengawasi anak-anaknya dalam bermain sosial media.

Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Pihak Istana Telah Meresmikan PKI Diperbolehkan di Indonesia

Orang tua dituntut menjadi pintar guna memberikan pelajaran kepada sang buah hati bagaimana bersikap bijak dalam penggunaan media sosial.

Bukan justru sebaliknya, para orang tua menyalahkan guru saat ada yang kurang dari sikap dan perilaku setiap anaknya.

“Harus ada sanksi yang diberikan dan pembinaan mental. Anak sekarang itu kurang dalam pembinaan mental, untuk akademi sudah sangat hebat. Tapi harus diinget pinter tapi tidak punya karakter yang baik hanya akan menciptakan monster, artinya tidak punya moral, empati dan tidak ada kepekaan,” ujarnya.

Baca Juga: Polisi Temukan Catatan Misterius di Tempat Bunuh Diri Haruma Miura, Diduga Surat Terakhir

Berbeda dengan Psikolog Intan, Ketua PD PGRI Dudung Nurullah Koswara menyebut insiden tersebut kasuistis. Dari jutaan pelajar menurutnya memang selalu ada yang aneh, unik bakan tak senonoh.

“Anak tetaplah anak dengan segala kekurangannya. Anak yang seperti ini masuk pada kategori ABK. Ia berkebutuhan khusus orang tua, guru, dan suasana di mana ia tinggal harus diperbaiki,” ujarnya.

Kendati demikian, ia minta tindakan itu memang segera dikomunikasikan antara orang guru dengan orang tua murid yang bersangkutan.

Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Beredar Informasi Peta Palestina Dihapus dari Apple dan Google Maps?

Hal itu guna memberikan efek jera pada oknum murid yang dianggap telah keluar batas norma-norma yang berlaku di Indonesia.***

 

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Instagram @bpptkg


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah