Solusi Twitter untuk Hentikan Rasisme pada Pemain Sepak Bola Kulit Hitam di Inggris

- 10 Oktober 2021, 12:00 WIB
Twitter belum lama ini mengungkap solusi untuk menghentikan rasisme pada pemain sepak bola di Inggris yang berkulit hitam.
Twitter belum lama ini mengungkap solusi untuk menghentikan rasisme pada pemain sepak bola di Inggris yang berkulit hitam. /Pixabay/mohamed Hassan

PR PANGANDARAN – Platform media sosial terus mencari solusi dan ingin hentikan rasisme  terhadap pemain sepak bola di Inggris yang kulit hitam.

Pemain sepak bola kulit hitam di Inggris kerap mendapatkan rasisme atau diskriminasi dari oknum supporter sebuah klub bola sehingga pencarian solusi untuk hentikan rasisme tersebut dari platform media sosial terus dilakukan.

Berikut ini adalah beberapa solusi atau langkah-langkah yang diambil oleh platform media sosial Twitter.

Baca Juga: Jelang Liga Inggris, Kampanye Anti Rasisme Tetap Berlanjut

Twitter telah bergerak untuk memberantas pelecehan rasisme yang diarahkan pada pemain kulit hitam Inggris setelah final Euro 2020.

“Kami dengan cepat menghapus komentar dan akun yang mengarahkan pelecehan pada pemain sepak bola Inggris tadi malam dan kami akan terus mengambil tindakan terhadap mereka yang melanggar aturan kami,” ucap juru bicara Facebook pada Sky News sebagaimana dikutip oleh PikiranRakyat-Pangandaran.com dari News Sky.

Pelecehan itu juga diunggah di Facebook dan terjadi setelah para pemain dan klub memboikot media sosial sepenuhnya pada bulan April sebagai protes atas meningkatnya gelombang diskriminasi yang ditujukan pada orang-orang berkulit hitam di sepak bola.

Baca Juga: Pangeran William Kutuk Aksi Rasisme Pada Pemain Inggris Saat Kalah di Final Euro 2020

Ada dua permintaan utama dari platform media sosial.

Yang pertama adalah pesan dan unggahan harus disaring dan diblokir sebelum dikirim atau diunggah jika mengandung materi rasisme atau diskriminatif.

Yang kedua adalah bahwa semua pengguna harus tunduk pada proses verifikasi yang ditingkatkan yang (hanya jika diperlukan oleh penegak hukum) memungkinkan identifikasi yang akurat dari orang di balik akun.

Baca Juga: Pangeran Charles Promosikan Ajudan Kulit Hitam, Bukti Bantah Tuduhan Rasisme dari Meghan Markle

Tantangan dengan permintaan pertama adalah adanya konten yang sebelum diunggah membutuhkan teknologi untuk secara otomatis mengidentifikasi apakah konten itu mengandung materi rasisme atau diskriminatif, dan teknologi ini sama sekali tidak ada.

“Bahwa saya yakin pemerintah dan polisi dapat menggunakan kekuatan ASBO online yang ada untuk menargetkan perilaku online antisosial yang paling mengerikan,” ucap Graham Smith pakar hukum siber Bird&Bird.

“IPNA memiliki aspek kontroversial, tetapi setidaknya memiliki manfaat menjadi sasaran terhadap pelaku dan tunduk pada proses hukum sebelumnya di pengadilan,” ujar Graham Smith menambahkan.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: Sky


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x