Cek Fakta: Kepala BPOM Disebut Ditekan dan Diancam Untuk Keluarkan Izin Vaksin Sinovac, Ini Faktanya

19 Januari 2021, 16:16 WIB
Ilustrasi vaksin Sinovac./ /PMJ News

PR PANGANDARAN – Proses vaksinasi yang dilakukan beberapa hari yang lalu dianggap buru-buru sehingga menimbulkan anggapan jika Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah ditekan untuk mengeluarkan izin penggunaan vaksin Sinovac.

Kabar ini dibagikan oleh kanal YouTube yang mengunggah sebuah video yang berjudul sebagai berikut:

“TERBONGKAR! KEPALA BP0M DIT3KAN DAN DI4NC4M KELUARKAN IZIN S1N0V4C.”

Klaim hoaks yang beredar soal Kepala BPOM diancam untuk keluarkan izin vaksin Sinovac. /Kominfo

Baca Juga: Puji Bali dan Keuntungan Tinggal di Indonesia, Bule Asal AS Dihujat Gegara Tak Bayar Pajak

Lantas, benarkah jika Kepala BPOM mendapat tekanan dan ancaman untuk mengeluarkan izin vaksin Sinovac?

Berdasarkan hasil penelusuran Tim PikiranRakyat-Pangandaran.com dari laman Antara, CoronaVac sebagai vaksin Covid-19 produksi perusahaan Sinovac resmi mendapatkan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) dari BPOM.

“Vaksin CoronaVac memenuhi persyaratan mendapatkan EUA,” ucap Kepala BPOM Penny K. Lukito dalam jumpa pers dikutip oleh PikiranRakyat-Pangandaran.com pada Selasa, 19 Januari 2021.

Baca Juga: Vaksin yang Disuntikkan ke Jokowi Disebut Gagal dan Harus Diulang, Satgas IDI Angkat Bicara

Untuk memutuskan pemberian izin tersebut, BPOM mempertimbangkan hasil uji klinis di Indonesia, Brazil, dan Turki, yang menunjukkan antivirus SARS-CoV-2 memiliki keamanan dan kemanjuran (efikasi) menangkal Covid-19.

Selain itu, vaksin Sinovac telah memenuhi standar Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk mendapatkan izin EUA dengan tingkat efikasi minimal 50 persen.

Adapun uji klinis di Bandung yang dilakukan Biofarma dan Sinovac, efikasinya mencapai 65,3 persen sedangkan uji klinis di Turki efikasi vaksin mencapai 91 persen dan di Brazil efikasinya sebesar 78 persen.

Baca Juga: FBI Selidiki Perusuh Pro-Trump Usai Curi Laptop DPR AS dan Menjualnya ke Intelijen Rusia

Penny memaparkan pemberian EUA juga mempertimbangkan hasil rapat bersama lintas sektor seperti Komite Nasional Penilai Obat, ITAGI, ahli epidemi dan pihak terkait lainnya.

Dia menambahkan jika pihaknya dan pihak lain terkait terus mengawasi proses vaksinasi terutama efek samping dari vaksin Sinovac.

Berdasarkan pemaparan di atas mengenai kabar Kepala BPOM ditekan dan diancam untuk keluarkan izin vaksin Sinovac adalah tidak benar.

Baca Juga: Reyna Tak Bisa Tahan Rindu dan Air Mata, Simak Sinopsis Ikatan Cinta Episode Selasa 19 Januari 2021

Oleh sebab itu, informasi tersebut masuk ke dalam kategori hoaks misleading content atau konten yang menyesatkan.***

Editor: Mela Puspita

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler