Cek Fakta: Vaksin Covid-19 Pfizer Berpotensi Sebabkan Kemandulan Bagi Perempuan, Ini Faktanya

- 13 Desember 2020, 09:03 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19 disebut dapat menyebabkan kemandulan bagi perempuan.
Ilustrasi vaksin Covid-19 disebut dapat menyebabkan kemandulan bagi perempuan. /PIXABAY/fernando zhiminaicela

PR PANGANDARAN – Vaksin Covid-19 sudah sampai di Indonesia sejak beberapa hari yang lalu.

Namun, untuk proses vaksinasinya akan dilakukan setelah mendapat izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Dikabarkan jika vaksin Covid-19 bisa menyebabkan kemandulan bagi perempuan, hal ini disampaikan sendiri oleh Ketua Tim Peneliti Pfizer.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cancer, Leo, Virgo, Minggu 13 Desember 2020: Takdir Cinta, Tips Sehat dan Karier

Informasi ini dibagikan oleh akun Facebook Ania Ostrowski, berikut narasi lengkapnya:

“Ketua Tim Peneliti Pfizer: Vaksin Covid-19 Dapat Menyebabkan Kemandulan bagi Perempuan
Vaksin tersebut mengandung protein Spike yang disebut sebagai syncytin-1, dan berperan penting dalam pembentukan plasenta bagi perempuan.
Jika vaksin ditujukan untuk memperkuat sistem daya tahan tubuh manusia terhadap protein Spike, maka vaksin juga akan mempengaruhi sistem daya tahan tubuh perempuan untuk menyerang syncytin-1, yang akan menyebabkan kemandulan bagi perempuan dalam jangka waktu yang tidak dapat ditentukan.

Berdasarkan hasil penelusuran Tim PikiranRakyat-Pangandaran.com melalui situs Turn Back Hoax, Ketua Tim Peneliti Pfizer yang dimaksud adalah Michael Yeadon.

Baca Juga: Robby Purba Dikabarkan Meninggal Dunia,Banyak Selebriti Murka: Gak Bener Ini Orang Kurang Ajar

Diketahui dia sudah tidak lagi bekerja di Pfizer sejak 2011 dan tidak terlibat dalam proses pengembangan vaksin mRNA tersebut.

Dikutip dari Turn Back Hoax, Profesor Mikrobiologi dari Universitas York, Dasantila Golemi-Kotra, menjelaskan bahwa vaksin mRNA hanya memperkuat sistem daya tahan tubuh manusia terhadap protein Spike yang terkandung dalam virus SARS-CoV-2 dan tidak akan menyerang protein lain yang terkandung dalam tubuh manusia.

Juru bicara Pfizer, Dervila Keane, juga mengatakan bahwa kandungan syncytin-1 dalam protein Spike hanya berjumlah 4 asam amino.

Baca Juga: Lebih Modern dan Efisien, Metode ITO Bisa Hemat Biaya Tagihan Barang Elektronik di Rumah

Di mana jumlah tersebut terlalu sedikit untuk menyebabkan auto-imun terhadap protein pembentuk plasenta.

Selain itu, beberapa ahli juga telah menegaskan bahwa tidak ada bukti bahwa vaksin mRNA dapat menyebabkan kemandulan bagi perempuan.

Berdasarkan pemaparan di atas mengenai pernyataan Ketua Tim Peneliti Pfizer terkait vaksin Covid-19 dapat sebabkan kemandulan bagi perempuan adalah tidak benar.

Oleh sebab itu, informasi tersebut masuk ke dalam kategori hoaks Misleading Content atau konten yang menyesatkan.***

Editor: Nur Annisa

Sumber: Turn Back Hoax


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x