Cek Fakta: Ada Obat Covid-19 yang Disebut Lebih Murah dari Vaksin, Benarkah? Tinjau Kebenarannya

- 23 Januari 2021, 20:15 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19.
Ilustrasi vaksin Covid-19. /Pexels.com/Nataliya Vaitkevich

PR PANGANDARAN - Sejak awal merebaknya Covid-19 di Indonesia, masyarakat Tanah Air sudah mulai membincangkan soal vaksin sebagai solusi.

Pemerintah yang juga melihat keharusan adanya vaksin sebagai upaya pencegahan terus melakukan upaya untuk vaksinasi massal.

Hingga beberapa waktu lalu vaksinasi Covid-19 perdana dimulai, perbincangan soal vaksin justru tak pernah berhenti.

Baca Juga: Mantap Lamar Kalina, Publik Tetap Sebut Rekayasa, Vicky Prasetyo : Iya, Jujur Ini Settingan....

Berbagai informasi dan asumsi soal vaksin masih dijumpai di ruang-ruang publik. Seperti yang beredar di media sosial Twitter kali ini.

Sebuah akun Twitter pada Senin, 18 Januari 2021 lalu mengunggah cuplikan video tayangan berita sebuah stasiun televisi swasta yang membahas penemuan ahli medis Inggris soal adanya obat Covid-19 yang murah.

Tak hanya itu, pemilik akun Twitter itu juga mencuitkan narasi yang mengatakan kalau pengadaan vaksin menjadi percuma jika ternyata ada obat Covid-19 yang murah.

Baca Juga: Lirik Lagu Starlight (OST True Beauty) - Chani SF9 Lengkap Terjemahan Indonesia

Lebih lanjut, pemilik akun Twitter itu menuding adanya korupsi yang dilakukan Erick Thohir berkaitan dengan impor vaksin Covid-19.

"Wah panas dingin ini pemain Vaksin, mana udah borong pula Ratusan juta vaksin baik dari China maupun tempat lain, ternyata obatnya Covid murah.

"Bang @nazaqistsha dan @KPK_RI untuk periksa Erik Thohir selaku @KemenBUMN dan Importir vaksin. Karena diduga kuat ada korupsi. RT Keras," tulisnya, seperti dilansir PikiranRakyat-Pangandaran.com dari akun Twitter @Nicho_Silalahi pada Senin, 18 Januari 2021

Baca Juga: Marah Diselingkuhi Suami, Menantu Tega Siksa sang Mertua Berusia 89 Tahun hingga Gegar Otak

Lantas apakah benar ada obat Covid-19 yang lebih murah dibandingkan vaksin?

Mengutip hasil penelusuran laman TurnBackHoax pada Kamis, 21 Januari 2021, video siaran berita dengan judul “Peneliti Inggris Temukan Obat Corona? Direktur Jenderal WHO Akui Efektivitas Dexamethasone” tersebut diunggah kanal YouTube tvOneNews pada 19 Juni 2020 lalu.

Obat Covid-19 yang dimaksud dalam pemberitaan itu adalah dexamethasone. Hasil uji klinis tim ilmuwan University of Oxford yang menyatakan bahwa penggunaan dexamethasone sebagai obat kortikosteroid yang bisa menyelamatkan pasien Covid-19 dengan gejala yang parah. 

Baca Juga: Muak Diolok-oloh 'di Mana Masker' Usai Sindir Raffi, Sherina Munaf: Menegur Itu Boleh, tapi Jangan...

Melansir pula dari laman covid19.go.id yang merujuk edaran WHO, hingga saat ini, belum ditemukan obat khusus yang disarankan guna mencegah atau mengobati penyakit yang disebabkan virus corona baru (Covid-19).

Sejauh ini, pasien Covid-19 harus menerima perawatan yang tepat guna meredakan dan mengobati gejala. Sedangkan mereka yang mengalami sakit serius harus dibawa ke rumah sakit.

Sementara itu, dr Reisa Broto Asmoro juga sempat menyampaikan hal serupa dalam konferensi pers pada 19 Juni 2020 lalu.

Baca Juga: Ternyata Ini Alasan Daniel Mananta Hengkang dari Indonesia Idol: Gue Pernah Dipecat tapi...

Dirinya menjelaskan, dexamethasone hanya diberikan pada pasien yang sakit berat dan kritis. Artinya mereka yang membutuhkan ventilator dan alat bantu pernapasan.

Dexamethasone juga tidak mempunyai khasiat sebagai obat untuk pencegahan. Obat ini juga tidak berkhasiat sebagai penangkal COVID-19 dan bukan sebagai vaksin.

“Pemakaian obat steroid untuk COVID-19 hanya dibolehkan dalam pengawasan ahli, para dokter, dan dilakukan di sarana yang memadai tentunya yang bisa menangani efek samping yang dapat terjadi,” pungkas dr Reisa.***

Editor: Ayunda Lintang Pratiwi

Sumber: Turn Back Hoax


Tags

Artikel Rekomendasi

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah