Network
PR PANGANDARAN - Pandemi Covid-19 hingga saat ini belum juga usai sejak ditemukan pada akhir Desember 2019 lalu di Wuhan, Tiongkok.
Untuk mengurangi penyebarannya, pemerintah negara di seluruh dunia berbondong-bondong untuk membuat vaksin Covid-19 dengan mematok harga yang beragam.
Namun, sebuah unggahan di Facebook membuat gempar warganet, di mana unggahan tersebut mengklaim harga vaksin Covid-19 asal perusahaan biofarmasi Sinovac di Brasil dijual dengan harga Rp28 ribu.
Baca Juga: Elegan dan Berkelas, Deretan Idol K-Pop Wanita ini Miliki Aura Sempurna untuk Menjadi Aktris Drama
Unggahan tersebut menyertakan tautan dari harianaceh.co.id berjudul "Harga Vaksin China Sinovac di Brasil Cuma Rp28.000, Kenapa Indonesia Rp300.000?".
Berikut narasi yang dibuat oleh akun tersebut:
"Gila! 1000% lebih mahal di Indonesia harga vaksinya. Dikerjain lagi rakyat!"
Baca Juga: Susun Jadwal dan Konsisten, Berikut 5 Tips Belajar Online agar Berjalan Kondusif Tanpa Terganggu
Berdasarkan penelusuran PikiranRakyat-Pangandaran.com dari Antara, harga vaksin Rp28 ribu di Brasil merupakan informasi yang salah. Harianaceh.co.id menyebut harga tersebut adalah dugaan.
Dalam artikel Global Times berjudul "Brazil eagerly awaits China-developed COVID-19 vaccine as infection reach 5 million", disebutkan Sinovac telah membantah harga vaksin mereka dengan harga yang murah tersebut.
Perusahaan biofarmasi asal Tiongkok itu mengatakan biaya pengiriman setiap dosis vaksin sudah memakan biaya sekitar dua dolar AS atau sekitar Rp29 ribu.
Baca Juga: Aktivis KAMI Diciduk Polisi, Ferdinand Hutahaean: Polisi Paham Mana Kriminalitas dan Kriminalisasi
Artikel itu menyebutkan, terjadi kesalahpahaman soal harga vaksin saat Gubernur Sao Paulo Joao Doria mengumumkan negara di Amerika Selatan itu telah menandatangani kontrak senilai 90 juta dollar AS untuk 46 juta dosis nonaktif vaksin Sinovac.
Pengumuman itu menyebabkan spekulasi bahwa harga vaksin Covid-19 yang ditawarkan Tiongkok ke Brazil seharga 1.96 dollar AS per dosis atau sekitar Rp28 ribu.
Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan informasi tersebut merupakan informasi hoaks. Oleh sebab itu, informasi tersebut masuk ke dalam kategori hoaks False Context atau Konteks yang Salah.***
Artikel Rekomendasi